Bisnis.com, JAKARTA - Berdasarkan survei, para ekonom memperkirakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) tidak akan menaikkan suku bunganya pada 13-14 Juni.
Berdasarkan survei Reuters pada 2-7 Juni, 90 persen ekonom yang disurvei mengatakan The Fed akan mempertahankan suku bunga acuan di 5-5,25 persen. 10 persen sisanya mengharapkan kenaikan 25 basis poin.
Ketua The Fed Jerome Powell, mengisyaratkan bahwa pada Mei bank sentral mungkin akan menghentikan siklus kenaikannya untuk menilai dampak dari pengetatan, terutama sejak menaikan suku bunga sejak Maret 2022.
Senada dengan pernyataan tersebut, strategis senior AS di Rabobank, Philip Marey, mengatakan bahwa Powell menyatakan kecenderungannya untuk tetap bertahan pada Juni.
“Dia [Powell] akan tetap mempertahankan keputusan itu karena memberikan mereka satu bulan tambahan untuk melihat data, meskipun saya sangat meragukan apakah itu akan memberikan wawasan baru bagi mereka," ucapnya.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada Rabu (7/6/2023) mengatakan bahwa ekonomi AS kuat di tengah menguatnya belanja konsumen walaupun beberapa daerah mengalami perlambatan.
Baca Juga
Yellen juga mengharapkan kemajuan yang berkelanjutan dalam menurunkan inflasi selama dua tahun ke depan.
Suku Bunga Perlu Naik Lagi?
Kepala ekonom AS di Citi, mengharapkan adanya kenaikan 25 basis poin pada pertemuan Juni dan Juli.
"Tidak ada perbedaan ekonomi yang substansial antara menaikkan suku bunga kebijakan di bulan Juni atau menaikkan suku bunga di bulan Juli,” jelasnya.
Menurutnya, jika sebagian besar pejabat The Fed merasa perlu ada kenaikan 25 basis poin, menurutnya akan lebih mudah untuk menyampaikan kenaikan pada bulan Juni daripada ‘melewatkannya’.
Ahli strategi TD Securities, Oscar Munoz, yang juga memperkirakan satu kenaikan suku bunga lagi pada minggu depan, mengatakan bahwa semakin lama The Fed tidak menaikan suku bunga maka ekonomi akan terus berkembang di atas tren. “Semakin lama The Fed menunda keputusan itu, semakin sulit untuk menurunkan inflasi," jelasnya.
Sebanyak 32 dari 86 ekonom mengatakan bahwa The Fed akan menaikan suku bunga acuan setidaknya sekali lagi pada tahun ini. 24 ekonom kemudian juga mengharapkan adanya kenaikan suku bunga pada bulan Juli setelah jeda.
Kemudian, 23 dari 86 ekonom atau lebih dari 25 persen memperkirakan setidaknya ada satu penurunan suku bunga pada akhir tahun 2023. Namun presentase tersebut menurun dari survei sebelumnya yang sebesar 28 persen.
Bursa juga memperkirakan sekitar 60 persen peluang adanya pemotongan suku bunga tahun ini.
Selain itu, 28 dari 48 atau kurang dari 60 persen mengatakan AS akan jatuh pada resesi pada tahun ini, lebih rendah dari sebelumnya yang sebesar 70 persen.