Bisnis.com, SOLO - PT Ekagrata Data Gemilang (EDGE DC), sebuah perusahaan digital yang fokus pada penyediaan layanan koneksi berlatensi rendah di Asia Tenggara, telah menetapkan standar baru dalam desain Data Center yang berkelanjutan di Indonesia.
Sebagai langkah konkretnya untuk mengurangi jejak karbon dan mencapai netralitas karbon pada tahun 2030, fasilitas EDGE1 yang berada di pusat kota Jakarta, saat ini menggunakan Renewable Energy Certificate (REC) 100% dari PLN.
Ini artinya EDGE1 menjadi data center pertama yang beroperasi di tengah kota Jakarta yang melakukannya
Kemudian data center baru mereka, EDGE2, akan menjadi fasilitas pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi cooling yang inovatif dari Nortek, yang akan menjadikan EDGE2 salah data center data paling efisien di pasar saat fasilitas tersebut mulai beroperasi di akhir tahun ini.
Tahun lalu, EDGE DC mengumumkan rencana untuk membangun data center baru dengan daya 23 MW, yang dikenal sebagai EDGE2.
Data center ini akan menjadi fasilitas colocation terbesar di tengah kota Jakarta dan akan melayani meningkatnya permintaan dari para penyedia layanan cloud dan jaringan, baik lokal maupun internasional.
Baca Juga
Teknologi StatePoint dari Nortek sendiri merupakan sebuah inovasi yang sudah dipatenkan dari Nortek, menghadirkan paradigma baru dalam proses pendinginan untuk lingkungan data center.
Teknologi membran exchanger yang inovatif ini memungkinkan pendinginan evaporatif melalui membran mikropori, yang menghasilkan pengurangan konsumsi listrik dan air tahunan secara signifikan dibandingkan teknologi yang ada saat ini.
EDGE2 juga diharapkan mencapai sertifikasi LEED Gold, standar internasional tertinggi untuk green building, dan diharapkan siap digunakan pada akhir 2023.
"Keberlanjutan merupakan bagian integral dari bisnis Digital Edge, itulah alasan kami merancang semua data center baru kami menggunakan teknologi terkini yang akan memungkinkan kami mengelola emisi karbon kami dengan lebih baik," ujar Jay Park, Chief Development Officer Digital Edge dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis pada Senin (5/6/2023).
Lebih lanjut, langkah ini juga menjadikan EDGE DC data center yang mengurangi penggunaan daya dan energi untuk menurunkan biaya operasional.
Seperti diketahui, penerapan REC dari PLN ini telah diinisiasi pada Mei 2022 lalu. Kemudian fasilitas tersebut akhirnya mendapatkan REC 100% dari PLN, yang berarti sepenuhnya mendukung sumber energi terbarukan sesuai target Pemerintah untuk mencapai 23% energi terbarukan dalam bauran listrik pada tahun 2025.
EDGE DC juga telah bermitra dengan Waste4Change sejak September 2022, sebuah organisasi pengelola limbah di dalam negeri, untuk mengolah kembali dan mendaur ulang limbah dari data center, guna memastikan tidak ada yang dibuang ke tempat pembuangan sampah.
Hingga April 2023, PLN UID Jakarta Raya telah memasok lebih dari 72.000 unit REC energi terbarukan sebagai bagian dari komitmennya untuk mendukung program Net Zero Emission 2060 pemerintah.
“Penggunaan green energy oleh bisnis berbasis teknologi, khususnya data center semakin menunjukkan pentingnya memprioritaskan kelestarian lingkungan. Kami senang dapat mendukung EDGE DC sekali lagi karena terus menjadi perintis data center energi terbarukan di Jakarta," kata Doddy B. Pangaribuan, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya.