Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina: Pendanaan Megaproyek RDMP Balikpapan Aman, Ada 20 Bank!

Pertamina sudah mengamankan komitmen pendanaan dari 20 bank untuk negaproyek RDMP Balikpapan.
Gedung Pertamina./Istimewa
Gedung Pertamina./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) memastikan telah mengamankan komitmen pendanaan penyelesaian megaproyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang diprediksi menelan investasi mencapai US$7,2 miliar setara dengan Rp107,26 triliun.

Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina Atep Salyadi Dariah Saputra mengatakan persoalan pendanaan untuk ekspansi kilang Balikpapan tidak lagi menjadi persoalan di tengah sentimen transisi energi saat ini.

“Kalau untuk pendanaan RDMP Kilang Balikpapan itu sudah beres, kita ada project financing dari bank, ada 20 bank itu dari macam-macam, Korea Selatan, segala macam,” kata Atep saat ditemui Bisnis,com, Rabu (7/6/2023).

Saat ini, Atep mengatakan, perseroan tengah menggeser fokus untuk mencari peluang pembiayaan pada proyek RDMP lainnya serta Grass Root Refinery (GRR) yang menjadi proyek strategis nasional (PSN).

Pertamina membutuhkan dana investasi senilai US$40 miliar atau sekitar Rp569,44 triliun (kurs Rp14.236 per dolar Amerika Serikat) untuk bisa menyelesaikan proyek-proyek ekspansi kilang yang tengah dijalankan.

Dalam portofolio bisnisnya, terdapat 14 proyek kilang yang ditargetkan rampung hingga 2027. Rencanannya, sejumlah proyek kilang Pertamina itu akan meningkatkan kapasitas pengolahan menjadi 1,5 juta barel per hari dari kapasitas saat ini sekitar 1 juta barel per hari.

Proyek itu juga akan meningkatkan kapasitas produksi Pertamina dari kemampuan saat ini yang hanya 729.000 barel per hari menjadi 1,5 juta barel per hari.

“Ada beberapa mitra strategis potensial yang kita lagi hubungi, tapi nama kita ga bisa sebutkan sekarang,” kata dia.

Sebelumnya, pada April 2023 lalu, Export-Import Bank of the United States (Exim Bank), dikabarkan mundur dari rencana untuk memberikan pinjaman yang nilainya setara dengan Rp1,46 triliun (asumsi kurs Rp14.685 per US$) untuk pengerjaan proyek RDMP Balikpapan.

Kala itu, Bloomberg melaporkan bahwa langkah itu diambil menyusul komitmen pemerintah Amerika Serikat untuk berhenti menyalurkan pinjaman mereka pada proyek bahan bakar fosil asing.

Namun kabar terkini, Exim Bank akhirnya berbalik arah. Seperti dilaporkan Bloomberg, Jumat (12/5/2023).  Para pemimpin Exim Bank sepakat untuk menyalurkan pinjaman senilai US$99,7 juta untuk proyek perluasan kilang di Balikpapan tersebut.

Keputusan itu dikeluarkan setelah para pemimpin Exim Bank melakukan jajak pendapat secara tertutup pada Kamis (11/5/2023). Persetujuan untuk memberikan pinjaman itu menjadi yang terbesar pertama untuk proyek eksplorasi bahan bakar fosil sejak Presiden AS Joe Biden menduduki Gedung Putih.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper