Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Khawatir Efek Lonjakan Penerbitan Surat Utang, Saham Bank AS Jatuh

Saham bank AS pada Senin (5/6/2023) menurun lantaran investor khawatir lonjakan penerbitan surat utang akan mengurangi likuiditas perbankan.
Aktivitas perdagangan saham di New York Stock Exchange. Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi setelah reli saham-saham teknologi, Selasa (1/9/2020)./Bloomberg
Aktivitas perdagangan saham di New York Stock Exchange. Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi setelah reli saham-saham teknologi, Selasa (1/9/2020)./Bloomberg

Bisnis.comJAKARTA - Saham bank Amerika Serikat (AS) anjlok pada Senin (5/6/2023) menyusul kekhawatiran investor atas banjirnya penerbitan surat utang pemerintah yang dapat menguras likuiditas perbankan. 

Mengutip pemberitaan Reuters, Selasa (6/6), pemerintah AS akan mengeluarkan surat utang jangka pendek senilai lebih dari US$1 triliun untuk mengisi cadangan kasnya atau Treasury General Account (TGA) disahkannya UU pagu utang AS.

Sebagaimana diketahui, TGA adalah rekening operasional pemerintah AS yang dikelola terutama oleh bank sentral AS atau The Fed dan cabang-cabangnya. 

Beberapa analis memperingatkan banjirnya tagihan baru dapat menguras cadangan bank, saat likuiditas diperlukan untuk memperkuat neraca, mengingat guncangan sistem keuangan akibat krisis perbankan regional. 

“Ada banyak kekhawatiran di luar sana bahwa kesepakatan utang telah dicapai, banyak orang membicarakan potensi pengurangan likuiditas karena TGA harus diisi ulang” jelas pengelola portofolio Natixis Investment Managers, Jack Janasiewicz.

Namun, Jack mengatakan bahwa kekhawatiran tersebut mungkin berlebihan lantaran dana pasar uang memiliki likuiditas yang cukup untuk menyerap penerbitan utang yang besar oleh Departemen Keuangan. 

Usulan Persyaratan Modal Baru 

Regulator AS yang dipimpin The Fed diperkirakan mengusulkan meningkatkan persyaratan modal bank rata-rata 20 persen di bulan ini. 

Peraturan tersebut diharapkan menjadi bagian terakhir dari aturan permodalan bank global yang ditetapkan oleh Komite Basel Regulator perbankan yang berlaku pada awal 2025. 

The Fed juga sedang meninjau aturan modal internasional yang akan datang, yang lebih luas tentang persyaratan modal pemberi pinjaman. 

Sebagaimana diketahui, sebagian besar saham bank besar diperdagangkan lebih rendah di sore hari dengan indeks perbankan S&P500 turun hampir 1 persen pada Senin (5/6).

Saham bank regional juga mengalami penurunan luas pada Senin dengan Indeks Perbankan Regional KBW turun 2 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper