Bisnis.com, JAKARTA- Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK) dengan dukungan Public Financial Management-Bank Dunia menyelenggarakan Seminar Internasional bertema “Leveraging Performance Audit Impact towards Green Economy”.
Seminar tersebut bertujuan untuk memperoleh pemahaman dan wawasan untuk peningkatan dampak pemeriksaan kinerja khususnya pada ekonomi hijau (green economy) melalui knowledge sharing dan kolaborasi antar pemangku kepentingan.
Seminar internasional ini diselenggarakan dalam format hybrid yang berlangsung selama tiga hari, 5-7 Juni 2023, di Jakarta. Tema seminar juga dikaitkan dengan Presidensi ASEAN 2023, yang menegaskan bahwa kawasan ini sebagai Epicentrum of growth.
Berbagai Supreme Audit Institutions (SAI), khususnya dari negara-negara ASEAN, dan berbagai lembaga nasional dan internasional terkait green economy dan pemeriksaan kinerja mengikuti seminar tersebut. Peserta seminar antara lain BPK RI, pejabat kementerian negara/lembaga, senior officials dari SAIs dan organisasi badan pemeriksa sedunia (INTOSAI), Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik (ESCAP), Pusat Energi ASEAN, dan Pemimpin GPS ASEAN.
Sebagai bagian dari masyarakat global, SAI memainkan peran penting dalam memastikan pencapaian Agenda Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) melalui audit program pemerintah yang relevan. Ekonomi hijau adalah salah satu aspek signifikan SDGs yang menciptakan fokus baru pada ekonomi, dan memberi perhatian pada hasil sosial dan lingkungan yang positif.
Sesuai mandat masing-masing, SAI dapat melakukan pemeriksaan kinerja untuk memastikan efektivitas program terkait ekonomi hijau yang dapat memberikan nilai dan manfaat bagi masyarakat.
Baca Juga
Dalam sambutan pembukaan seminar, Ketua BPK Isma Yatun mengatakan pemeriksaan kinerja sangat penting dalam memastikan ekonomi, efisiensi, dan efektivitas dana publik atau program pemerintah. Dia juga menyoroti faktor dan tingkatan dampak pemeriksaan kinerja, terutama dalam ekonomi hijau.
“SAI tidak dapat bekerja sendiri, sehingga seminar ini menjadi forum untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik dari perspektif multi-stakeholder guna mengumpulkan sebanyak mungkin informasi dan wawasan untuk berkolaborasi secara strategis,” ungkapnya dikutip dari siaran pers, pada Senin (5/6/2023).
Seminar internasional tersebut akan menghasilkan output yang bermanfaat berupa prosiding yang kemudian diedarkan dan digunakan untuk menyusun rencana aksi, sekaligus untuk penyelenggaraan seminar internasional berikutnya pada tingkatan yang lebih tinggi pada bulan Januari 2024.