Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani optimistis perolehan pendapatan negara sepanjang 2023 dapat mencapai target yang ditetapkan, yakni Rp2.463 triliun.
Dia mengatakan bahwa sampai dengan April 2023, pertumbuhan pendapatan negara masih cukup tinggi dengan realisasi sebesar Rp1.000,5 triliun atau 40,6 persen dari APBN. Jumlah ini pun meningkat 17,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
“Sampai April kemarin pertumbuhannya masih cukup tinggi. Bulan Mei semoga masih bertahan karena kami lihat indikatornya masih berkembang. Insyaallah [mencapai target],” ujarnya kepada awak media, Senin (5/6/2023).
Seiring dengan pendapatan negara yang bertumbuh, Menkeu juga mencatat belanja negara pada April mencapai Rp765,8 triliun atau 25 persen dari target APBN. Perolehan ini mengalami pertumbuhan sebesar 2 persen yoy.
Dengan demikian, APBN April 2023 mencatatkan surplus sebesar Rp234,7 triliun. Surplus ini setara dengan 1,12 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Adapun, keseimbangan primer surplus Rp374,4 triliun.
Dari sisi perpajakan, pemerintah mencatat penerimaan negara yang bersumber dari pajak telah mencapai Rp688,15 triliun atau 40,05 persen dari target APBN sepanjang 2023. Jumlah tersebut juga meningkat sebesar 21,3 persen secara tahunan.
Perolehan itu didorong Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang mencapai Rp239,98 triliun atau 32,30 persen dari target 2023. Raihan tersebut juga bertumbuh 24,91 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Sementara itu, Pajak Penghasilan (PPh) non-migas membukukan penerimaan sebesar Rp410,92 triliun atau 47,04 persen dari target sepanjang tahun ini, dengan pertumbuhan 20,11 persen yoy.
Pada periode yang sama, realisasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) beserta pajak lainnya telah mencapai Rp4,92 triliun atau melesat 102,62 persen dibandingkan tahun lalu. Jumlah ini juga setara dengan 12,30 persen dari target APBN 2023.
Selanjutnya, penerimaan pajak dari sektor PPh migas mencapai Rp32,33 triliun atau 52,62 persen dari target APBN. Perolehan ini mencatatkan kenaikan sebesar 5,44 persen yoy.