Bisnis.com, JAKARTA - Sinar Mas Land menangkap peluang perputaran uang pada tahun politik menjelang Pemilu 2024 yang akan memicu pertumbuhan pasar properti nasional.
CEO Sinar Mas Land Michael Widjaja mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang positif dan perputaran uang di lingkup nasional akan ikut mendongkrak pasar properti domestik.
"Pasar properti kita saya pikir masih akan stabil karena ekonomi kita, surplus dan defisit kita sangat luar biasa sehingga perputaran uang di Indonesia [di tahun politik] itu sangat banyak, jadi semoga itu translate [diartikan] sebagai kesempatan besar untuk memanfaatkan kekuatan konsumen," kata Micahel saat ditemui di BSD City, Rabu (31/5/2023).
Dalam hal ini, Sinar Mas Land melihat potensi kebutuhan ruang di sektor real estat, khususnys ruang sewa ritel food & beverage yang akan semakin ramai seiring dengan agresifnya aktivitas politik yang terjadi
"Kami [Sinar Mas Land] kan ada di semua sektor real estat. Jadi di produk food court pasti tambah ramai dan mal juga akan tambah ramai," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya ikut memeriahkan peluang bisnis di tahun politik dengan meluncurkan sejumlah proyek baru seperti pusat kuliner bertajuk 'Rans Nusantara Hebat' di BSD City.
Baca Juga
Proyek tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 2,1 hektare yang akan dikelola oleh Raffi Ahmad (Founder Rans Entertainment) dan Kaesang Pangarep (Founder GK Hebat) dengan menggaet ratusan UMKM lokal.
Pusat kuliner dan UMKM Indonesia tersebut akan menghadirkan berbagai variasi masakan yang dipilih untuk eksplorasi kekayaan kuliner nusantara.
Tak hanya itu, pihaknya juga telah membuka Grand City Balikpapan, Kalimantan Timur yang berdekatan dengan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Proyek tersebut telah dibuka pada akhir 2022 lalu.
Adapun, kawasan Grand City Food Center dibangun di atas lahan seluas 1 hektare yang terdiri dari 58 tenant, yakni 30 kios dan 28 food stall. Para tenant di destinasi wisata tersebut menempati area dengan skema kepemilikan sewa (lease).
Di sisi lain, tahun politik seringkali dinilai sebagai sentimen negatif bagi bisnis properti. Namun, Pemilu 2024 justru dapat menjadi peluang untuk para pengembang properti, sebab daya beli disebut akan meningkat.
Sebagaimana diketahui, pemerintah telah mengesahkan anggaran untuk Pemilu 2024 senilai Rp76,7 triliun. Anggaran tersebut merupakan yang terbesar sepanjang sejarah pemilu di Indonesia diselenggarakan.
Akademisi Fakultas Hukum Universitas Indonesia Titi Anggraini mengatakan, penyelengaraan pemilu dapat mendorong kebutuhan akomodasi di masa kampanye seperti tempat meeting, ruang convention, sementara logistik berupa pergudangan.
"Logistik pemilu butuh pergudangan, distribusi pengadaan karena kita butuh Rp1 miliar lebih surat suara untuk digunakan Pemilu 2024. Kampanye pun kontribusi bagi peningkatan kebutuhan transportasi, akomodasi dan juga alat peraga bahan kampanye," kata Titi, beberapa waktu lalu.