Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku industri keramik dalam negeri meningkatkan target produksi tahun ini untuk menyambut peluang bisnis dalam proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto mengatakan target produksi keramik nasional 2023 naik dari 551 juta m2 menjadi 625 juta m2.
“Produksi keramik di tahun 2023 yang semula 551 juta m2 akan ditingkatkan menjadi 625 juta m2,” kata Edi seperti dikutip dari keterangan resmi, Selasa (30/5/2023).
Saat ini, sambungnya, tingkat utilisasi di industri keramik nasional mencapai 78 persen. Tahun depan, ditargetkan utilisasi industri meningkat menjadi 82 persen.
Dalam beberapa tahun ke depan, industri keramik di Indonesia menargetkan angka produksi tahunan bisa mencapai 810 juta m2 demi memenuhi target per kapita penggunaan keramik di negara-negara Asia Tenggara.
“Apabila target tersebut terpenuhi akan menjadikan Indonesia sebagai produsen ke-4 terbesar keramik di dunia dan terbaik di Asia,” ujarnya.
Baca Juga
Sementara dari sisi pemerintah, sejumlah strategi khusus juga diimplementasikan terkait dengan upaya memperbesar peluang bisnis industri keramik di proyek IKN.
Kepala Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam (BBSPJIKMN), Azhar Fitri, menyebut terdapat 4 langkah yang diambil oleh pemerintah terkait dengan hal tersebut.
Strategi yang diambil di antaranya pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib bagi produk-produk keramik, kaca dan bahan galian nonlogam lainnya, sertifikasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN), serta pengembangan sumber daya manusia (SDM).
“Bagi industri keramik nasional, selain meningkatkan utilisasi, juga diperlukan upaya dalam inovasi pada produknya yang sesuai dengan kebutuhan dan daya beli konsumen di dalam dan luar negeri, sehingga penjualan akan lebih meningkat,” kata Azhar.