Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Fadillah Yusof tiba di Brussels, Belgia pada Senin (29/5/2023), pukul 05.30 pagi waktu Malaysia dalam misi memperjuangkan industri sawit atas regulasi deforestasi yang diberlakukan Uni Eropa.
Misinya, ke Uni Eropa merupakan misi bersama antara pemerintah Malaysia dan Indonesia di bawah Council of Palm Producing Countries (CPOPC). Demikian melansir The Star, Senin (29/5/2023).
Pada Februari lalu di Jakarta, dia bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, sepakat untuk melindungi kepentingan sektor kelapa sawit dengan memperkuat upaya dalam menangani diskriminasi terhadap kelapa sawit.
Kesepakatan ini merupakan tanggapan atas penerapan European Union Deforestation-Free Product Regulation (EUDR), undang-undang yang mengatur perdagangan komoditas bebas deforestasi yang diumumkan Uni Eropa pada Desember 2022.
Selama menjalankan misi di Brussel, kedua menteri diharapkan untuk mengadakan berbagai pertemuan dan sesi keterlibatan dengan para pemimpin tertinggi UE untuk menjelaskan sikap negara-negara anggota CPOPC tentang penerapan EUDR, yang tidak hanya menargetkan industri kelapa sawit tetapi juga memengaruhi kehidupan jutaan petani kecil.
Sebagai anggota CPOPC, Malaysia berkomitmen untuk berpartisipasi aktif dalam platform ini dan melanjutkan agenda melawan kampanye negatif minyak sawit negara-negara Barat.
Baca Juga
Sekjen CPOPC, Rizal Affandi Lukman, sebelumnya menyampaikan, kedua negara secara bersama-sama telah menyiapkan joint mission tingkat Menteri ke Brussels untuk bertemu pejabat komisaris Uni Eropa dan anggota Parlemen Uni Eropa.
“[Pembahasan] Termasuk kesiapan smallholders farmer dalam memenuhi persyaratan traceability dalam EUDR. Implementing regulation belum diterbitkan UE,” kata Rizal kepada Bisnis, Rabu (24/5/2023).
Di sisi lain, Indonesia dan Malaysia berharap akan dikategorikan sebagai low risk countries. Sebab, kata Rizal, upaya masing-masing negara dalam mengatasi deforestasi di negaranya telah menghasilkan laju deforestasi menurun secara signifikan dalam lima tahun terakhir.
Dalam pertemuan yang rencananya berlangsung pada 30-31 Mei 2023, Indonesia akan diwakili oleh Airlangga Hartarto, delegasi official dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Luar Negeri, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Selain bertemu pejabat komisaris dan anggota Parlemen UE, Indonesia juga berencana akan bertemu dengan pelaku industri sawit, organisasi masyarakat sipil, serta mengadakan wawancara dengan media utama di Eropa, seperti Politico, Eractive, Bloomberg, dan Financial Times.