Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Protes UU Deforestasi! RI-Malaysia Kompak Jalankan Misi ke Uni Eropa

UU deforestasi Uni Eropa berpotensi memberikan dampak negatif pada negara-negara produsen kelapa sawit, termasuk Indonesia dan Malaysia.
Pekerja mengangkat buah sawit yang dipanen di Kisaran, Sumatera Utara, Indonesia./Dimas Ardian - Bloomberg
Pekerja mengangkat buah sawit yang dipanen di Kisaran, Sumatera Utara, Indonesia./Dimas Ardian - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia dan Malaysia akan bertolak ke Brussels, Belgia pada 30-31 Mei 2023 untuk membahas kekhawatiran kedua negara dengan diterapkannya European Union Deforestation-Free Product Regulation (EUDR), undang-undang yang mengatur perdagangan komoditas bebas deforestasi.

Sekretaris Jenderal Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC), Rizal Affandi Lukman, menyampaikan, kedua negara secara bersama-sama telah menyiapkan joint mission tingkat Menteri ke Brussels untuk bertemu pejabat komisaris Uni Eropa (UE) dan anggota Parlemen UE.

“[Pembahasan] Termasuk kesiapan smallholders farmer dalam memenuhi persyaratan traceability dalam EUDR. Implementing regulation belum diterbitkan UE,” kata Rizal kepada Bisnis, Rabu (24/5/2023).

Di sisi lain, Indonesia dan Malaysia berharap akan dikategorikan sebagai low risk countries. Sebab, kata Rizal, upaya masing-masing negara dalam mengatasi deforestasi di negaranya telah menghasilkan laju deforestasi menurun secara signifikan dalam lima tahun terakhir. 

Namun, dia belum bisa mengungkapkan besaran penurunan laju deforestasi itu lantaran akan diungkapkan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia akan diwakili oleh Airlangga Hartarto, delegasi official dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Luar Negeri, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). 

Selain bertemu pejabat komisaris dan anggota Parlemen UE, Indonesia juga berencana akan bertemu dengan pelaku industri sawit, organisasi masyarakat sipil, serta mengadakan wawancara dengan media utama di Eropa, seperti Politico, Eractive, Bloomberg, dan Financial Times. 

Airlangga sebelumnya telah menghadiri pertemuan CPOPC ke-11 di Kuala Lumpur, Malaysia pada Rabu (17/5/2023). Pertemuan tersebut sempat diunggah Airlangga melalui akun Instagram resminya @airlanggahartarto_official beberapa waktu lalu.

Dalam unggahannya, politisi Golkar itu menyebut aturan deforestasi UE berpotensi memberikan dampak negatif pada negara-negara produsen industri kelapa sawit, termasuk Indonesia, dan merugikan petani kecil dari rantai pasok industri sawit.

Atas dasar itu, CPOPC akan menyelenggarakan misi bersama dengan berkunjung ke pusat UE di Brussels, Belgia, pada 30-31 Mei 2023 nanti.

“Misi bersama ini akan mempertemukan para pemain utama industri kelapa sawit dan organisasi masyarakat sipil di UE. Kita optimis misi bersama ke UE ini akan membawa hasil positif,” ungkapnya, dikutip Rabu (24/5/2023). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper