Bisnis.com, JAKARTA - Departemen Kehakiman AS (DOJ) memberikan perhatian khusus terhadap praktik short selling di pasar saham AS. praktik ini merupakan praktik mencari keuntungan dari taruhan bahwa saham akan turun.
Mengutip dari Reuters, Kamis (25/5/2023) pejabat Departemen Kehakiman akan melakukan lebih banyak aktivitas beberapa bulan kedepan, mengingat kejatuhan saham bank AS yang kemudian menjadi perhatian lebih oleh jaksa pidana dan regulator terhadap praktik short selling.
Kepala tim integritas pasar bagian penipuan DOJ juga mengatakan bahwa baru kali pertama Departemen Kehakiman berbicara terbuka mengenai bidang fokus yang relatif baru ini.
Avi Perry, kepala tim integritas pasar mengatakan bahwa short selling termasuk melalui opsi menjadi prioritas bagi jaksa.
"Anda akan melihat beberapa aktivitas lebih lanjut dari kami yang melibatkan short seller dalam beberapa bulan mendatang," katanya, dan menolak menjelaskan apakah pihak lembaga berharap untuk mengajukan tuduhan.
Dalam beberapa minggu terakhir, Reuters melaporkan bahwa jaksa dan regulator lain memperhatikan aktivitas short selling saham perbankan yang terguncang sejak Maret, ketika tiga bank mengalami kebangkrutan.
Baca Juga
Sejak 2021, DOJ dan Komisi Sekuritas dan Bursa AS telah menyelidiki potensi manipulasi oleh short sellers dan dana lindung nilai (hedge fund), sehubungan publikasi laporan penelitian negatif.
Penyelidikan luas ini merupakan contoh upaya DOJ untuk menggunakan data, untuk mencari potensi pelanggaran para trader serta untuk menelusuri pasar ekuitas dengan lebih dalam.
Perry juga mengatakan bahwa kasus terhadap eksekutif yang menggunakan teknik manipulasi pasar berjangka tetap menjadi area prioritas.