Bisnis.com, JAKARTA - Direktur pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva pada Rabu (24/5/2023) yakin bahwa Amerika Serikat (AS) menghindari gagal bayar utang.
Mengutip dari Reuters, Rabu (24/5) bencana ekonomi dan kepanikan pasar keuangan global akan timbul jika AS tidak menaikan plafon utang yang sebesar US$31,4 triliun.
Sedangkan di sisi lain, perwakilan Presiden Joe Biden dan anggota Kongres dari Partai Republik pada Selasa (23/5) masih meninggalkan kebuntuan. Padahal tenggat waktu AS membayar utangnya semakin dekat, yakni pada 1 Juni 2023.
Georgieva di Forum Ekonomi Qatar di Doha, mengatakan bahwa dirinya yakin AS tidak akan mengalami gagal bayar.
"Sejarah memberitahu kita bahwa AS akan bergulat dengan ancaman default ini ... tetapi pada saat-saat terakhir hal itu akan diselesaikan dan saya yakin kita akan melihat permainan itu lagi," ucapnya.
Menteri keuangan dari Arab Saudi dan Qatar yang juga bergabung dalam diskusi panel tersebut setuju bahwa resolusi diperlukan lebih cepat.
Baca Juga
Menteri Keuangan Saudi Mohammed Al Jadaan mengatakan bahwa dirinya berharap kebijaksanaan perlu dilakukan lebih cepat lantaran kasus mengenai gagal bayar utang AS tersebut akan mempengaruhi pasar internasional.
Meskipun terdapat diskusi yang meningkat mengenai langkah negara-negara mengurangi ketergantungan pada dedolarisasi, Georgieva mengatakan bahwa dolar AS kemungkinan tetap menjadi mata uang cadangan global.
Georgieva juga mengatakan bahwa tidak mengharapkan perubahan yang cepat dalam cadangan dolar karena alasan kekuatan ekonomi Amerika Serikat dan kedalaman pasar modalnya.
“Jangan buru-buru mengucapkan selamat tinggal pada dolar Anda,” ujarnya.