Bisnis.com, JAKARTA - Tenggat waktu atau deadline bagi Amerika Serikat (AS) membayar utang akan jatuh pada 1 Juni 2023. Wall Street pun ketar-ketir menunggu apakah pemerintah AS akan menyelesaikan persoalan ini atau justru berakhir dengan gagal bayar utang.
CEO Citigroup Jane Fraser mengatakan bahwa perdebatan pagu utang kali ini lebih mengkhawatirkan dibandingkan krisis sebelumnya. Bahkan, CEO JPMorgan Chase & CO Jamie Dimen juga mengatakan pertemuan mingguan dalam membahas implikasi gagal bayar utang AS.
Para eksekutif Wall Street sebelumnya juga telah memberitahukan operasi utang Departemen Keuangan bahwa jika pasar Surat Utang Negara (US Treasury) mengalami gangguan, maka dampaknya akan menyebar ke pasar derivatif, kredit kepemilika rumah, hingga komoditas.