Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah mengucurkan anggaran sebesar Rp804,2 miliar hingga April 2023, untuk program Kartu Prakerja dengan skema normal.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa anggaran tersebut diperuntukkan bagi 182.600 peserta Kartu Prakerja.
“Kartu Prakerja dalam hal ini dinikmati 182.600 peserta dengan nilai manfaat Rp804,2 miliar,” ujarnya dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (22/5/2023).
Bila membandingkan dengan capaian penyaluran pada Maret 2023 yang baru mencapai 60.000 peserta, artinya dalam satu bulan jumlah penerima Kartu Prakerja bertambah 122.600 orang.
Dari sisi nilai, anggaran Kartu Prakerja juga meningkat sekitar Rp554 miliar. Sebelumnya, anggaran berada di posisi Rp249,42 miliar, pada April 2023 menjadi Rp804,2 miliar.
Pemerintah melalui Kemenkeu juga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,67 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 untuk program Kartu Prakerja skema normal.
Melalui skema normal yang mulai pada 2023, pemerintah menaikkan jumlah bantuan pelatihan dan insentif dari Rp3,5 juta menjadi Rp4,2 juta per orang dengan target penerima sebesar 1 juta orang.
Peserta nantinya akan menerima subsidi Rp4,2 juta yang mencakup biaya pelatihan sebesar Rp3,5 juta, insentif pascapelatihan Rp600.000 untuk mendukung biaya transportasi dan internet yang diberikan sebanyak satu kali, dan insentif survei sebesar Rp100.000.
Saat ini, Kartu Prakerja tengah membuka Gelombang 53 dan akan tutup pada 23 Mei 2023 pukul 23.59 WIB.
“Pukul 23.59 WIB malam ini Gelombang 53 akan ditutup! Klik "Gabung Gelombang" sekarang juga!!!” tulis @prakerja.go.id, Selasa (23/5/2023).