Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi China Deras, Ada Proyek Bioteknologi Senilai Rp4,3 Triliun

Investasi itu datang dari Leo-King Group yang berencana menginvestasikan Rp4,3 triliun di Indonesia untuk membangun kawasan industri material teknologi biologi.
Ilustrasi investasi/Freepik
Ilustrasi investasi/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA- Investasi dari China akan kembali mengalir ke Indonesia, salah satunya di bidang bioteknologi dengan nilai mencapai CN¥2 miliar atau setara dengan Rp4,3 triliun. 

Rencana tersebut akan resmi disepakati dan penandatanganan MoU dalam agenda "Indonesia-China Smart City Technology and Investment Expo 2023" di Jakarta pada 24-26 Mei 2023. 

Adapun, agenda ini diadakan oleh Asosiasi Indonesia Tionghoa (INTI) dan China-ASEAN Information Harbour Co., Ltd., (PT CAIH Infotech Indonesia) dengan dukungan penuh dari Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT). 

Direktur Utama PT CAIH Infotech Indonesia Loretta Thamrin mengatakan kesepakatan investasi di sektor tersebut merupakan satu dari sejumlah investasi lain yang akan masuk. 

"Menteri Perindustrian Agus Gumiwang beliau akan menjadi saksi Leo-King Environment Group dengan PT Adhi Industri untuk proyek Biological Technology Material Industrial Park and Digital Waste Incineration Power Plant senilai Rp4,3 triliun ini merupakan investasi dari Tiongkok ke Indonesia," dalam konferensi pers "Indonesia-China Smart City Expo 2023", Senin (22/5/2023). 

Dalam catatannya, Leo-King Group berencana menginvestasikan Rp4,3 triliun di Indonesia untuk membangun kawasan industri material teknologi biologi intelektual baru yang memanfaatkan sumber daya minyak kelapa sawit secara mendalam dan pembangkit listrik insinerasi limbah digital. 

Kawasan tersebut akan memiliki kapasitas produksi sebesar bio 200.000 ton/tahun -enzimatik - diesel proyek, proyek surfaktan 50.000 ton/tahun menggunakan bahan baku biodiesel.

Kemudian, proyek PHA 10.000 ton/tahun menggunakan bahan baku minyak sawit dan singkong dan Pembangkit listrik insinerasi sampah digital. 

"Proyek lain ada itu memang banyak seperit MoU untuk kerjasama contohnya salah satu investasi pembangunan pusat teknologi dan pendidikan herbal Indoneisa dan Tiongkok yang akan diadakan rencana di Lembang," ujarnya. 

Menurut catatannya, investasi tersebut datang dari China General Technology Group (GENETEC) yang akan mendirikan Pusat Transfer Teknologi Nasional Hainan. Perusahaan tersebut merupakan yang terbesar di negara tersebut, China Medicine adalah anak perusahaannya. 

Ada lebih dari 300 rumah sakit industri yang memiliki kemampuan menyerap obat yang kuat. Saat ini, di Pusat Hainan mereka beroperasi, sektor medis dan kesehatan adalah proyek utama mereka.

Tak ketinggalan, agenda yang mendukung investasi untuk perwujudan Smart City di Indonesua itu juga membuka potensi kerjasama di Ibu Kota Nusantara (IKN). Salah satunya yaitu investasi Hisense untuk Intelligent Transportation System di IKN. 

"Salah satu yang major event yang bisa kita push adalah untuk investasi dari Hisense untuk Intelligent Transportation System yang ada di IKN," terangnya.  

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa secara garis besar agenda ini akan mendorong implementasi smart city di Indonesia yang perlu dikembangkan lewat beberapa indikator yakni smart development planning, smart green open space, smart transportation, smart waste management, smart water management, smart building, dan smart energy.

Di sisi lain, Ben Yura Rimba, selaku Ketua Panitia Indonesia-China Smart City Technology & Investment Expo 2023, mengatakan acara tersebut juga untuk mendukung program Pemerintah untuk mengimplementasi 100 smart city di Indonesia. 

Pasalnya, program tersebut membutuhkan upaya inovatif dalam membangun dan mengembangkan ekosistem kota dalam mengatasi berbagai permasalahan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan komunitas lokal menuju Kota Cerdas di Indonesia.

“Seperti kita ketahui bersama, Pemerintah Indonesia melalui beberapa kementerian/lembaga, saat ini sedang menginisiasi pelaksanaan Gerakan Menuju 100 Kota Cerdas dan Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN),” ujar Ben.

Dia menambahkan, event Indonesia-China Smart City Technology & Investment Expo 2023 sebagai salah satu upaya untuk mengakselerasi program Pemerintah Indonesia  membangun Kota Cerdas dan IKN. 

“Melalui event ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pengembangan Kota Cerdas dan IKN bagi para stakeholder pembangunan Smart City untuk berinvestasi di Tanah Air dan membuka peluang bagi para pelaku industri lokal terkait di pasar internasional,” tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper