Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Ekspor Batu Bara dan CPO Turun di April 2023, Ini Datanya

Kinerja ekspor subsektor produk pertambangan dan lainnya turun 7,84 persen yang disebabkan oleh menurunnya ekspor batu bara pada periode April 2023. 
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja ekspor sektor nonmigas turun 18,33 persen secara bulanan atau month-to-month (mtm) akibat menurunnya ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dan batu bara. 

Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS Imam Machdi mengungkapkan subsektor produk pertambangan dan lainnya turun 7,84 persen yang disebabkan oleh menurunnya ekspor batu bara pada periode April 2023. 

“Sektor pertambangan turun sebesar 7,84 persen, utamanya batu bara, liknit, bijih besi, serta biji zirconium niobium dan tantalum,” ujarnya dalam keterangan pers, Senin (15/5/2023). 

Berdasarkan data BPS, ekspor batu bara (HS 2701) pada April 2023 tercatat menurun dari Maret 2023, baik secara nilai maupun volume. 

Pada Maret 2023, Indonesia melakukan ekspor batu bara sebesar US$3,5 miliar dengan volume 35 juta ton. Kemudian pada April 2023 turun menjadi US$3,2 miliar dengan volume 32 juta ton. 

Sementara bila membandingkan secara tahunan atau year-on-year (yoy), kinerja ekspor batu bara pada April 2023 menurun dari sisi nilai, namun meningkat dari sisi volume. Bukan hanya batu bara, CPO juga tercatat mengalami penurunan ekspor. 

“Industri pengolahan turun 21,50 persen mtm, utamanya barang perhiasan dan barang berharga, minyak kelapa sawit, kendaraan bermotor roda empat dan lebih, serta besi atau baja,” tambah Imam. 

Ekspor CPO dan turunannya (HS 1511) dari sisi nilai turun dari US$1,6 miliar pada Maret 2023 menjadi US$1,38 miliar pada April 2023. Pada periode yang sama, volume ekspor juga turun dari 1,7 juta ton menjadi 1,46 juta ton. 

Adapun, pada April 2023, peningkatan ekspor komoditas nonmigas terbesar yaitu pada bijih logam, terak, dan abu yang secara nilai naik US$166,8 juta secara bulanan 

“Peningkatan ekspor komoditas nonmigas terbesar yaitu biijih logam terak dan abu HS 26, naik 26,16 persen dengan negara tujuan utama Jepang, China, dan Jerman,” lanjut Imam. 

Meski demikian, harga komoditas unggulan tersebut tercatat naik dari Maret 2023. Minyak kelapa sawit per April harganya US$1.005,2 per metrik ton, naik 3,41 persen secara bulanan. Namun, turun 40,26 persen secara tahunan. 

Serta harga batu bara pada April 2023 berada di level US$194,3 per metrik ton, naik 3,77 persen, tetapi turun secara tahunan sebesar 37,50 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper