Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi China Diproyeksi Pulih Lebih Cepat, Ini Indikatornya

Ekonom memperkirakan bahwa produksi dan penjualan ritel China melonjak serta potensi Bank Sentral China akan memangkas suku bunga. 
Ekonomi China./.Reuters
Ekonomi China./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Ekonomi China diproyeksi pulih lebih cepat dari sebelumnya, sejalan dengan perkiraan data ekonomi yang dirilis pekan ini.

Mengutip dari pemberitaan Bloomberg pada Senin (15/5/2023), data output industri dan penjualan ritel yang akan dipublikasikan hari Selasa (16/5) diperkirakan menunjukan pertumbuhan yang cepat secara tahunan (year-on-year/yoy).

Berdasarkan perkiraan, kedua kumpulan data utama tersebut kemungkinan akan meningkat dari bulan Maret. Investasi aset tetap selama empat bulan pertama tahun ini juga diproyeksikan semakin meningkat.

Sebagai catatan, angka tersebut dibandingkan dengan periode waktu tahun lalu, ketika masih ada pembatasan China lantaran kasus Covid-19 dan pergerakan yang terbatas sehingga dapat memperlambat atau menghentikan aktivitas. 

Ekonom memang biasanya membandingkan secara tahunan.  Namun kali ini, Ekonom mungkin melihat perbandingan dengan bulan sebelumnya atau month-on-month (mom) sebagai indikator yang lebih baik. 

Ekonom Bloomberg Economics Chang Shu dan David Qu memperkirakan output industri dan penjualan ritel akan melonjak secara tahunan. 

“Data aktivitas China di bulan April mungkin akan menawarkan contoh lain dari angka utama yang tidak dapat diambil begitu saja. Kami memperkirakan produksi dan penjualan ritel akan melonjak — dibandingkan dengan angka buruk tahun lalu, yang menurun selama lockdown di Shanghai,” ungkap mereka.

Lonjakan ini memicu perdebatan apakah Bank Sentral China (PBOC) akan melonggarkan kebijakan moneternya segera.

Beberapa ekonom berpendapat bahwa bank sentral memiliki ruang lingkup untuk bertindak di tahun ini, seperti memangkas suku bunga acuannya lantaran The Fed tampaknya akan menghentikan kenaikan suku bunga.

Selain itu, Bloomberg Economics yang berbeda pendapat dengan mayoritas, memperkirakan PBOC akan memangkas suku bunga segera karena pertumbuhan jelas membutuhkan dukungan. 

Adapun ekonom lain mengatakan bahwa pemerintah seharusnya memprioritaskan langkah-langkah yang meningkatkan kepercayaan bisnis dan memastikan pertumbuhan pendapatan rumah tangga, mengingat likuiditas yang cukup melimpah saat ini.

Sebagai catatan, Indeks Harga Konsumen (IHK) China hampir tidak tumbuh bulan lalu, pinjaman baru merosot, penjualan rumah melemah, dan di bulan April menunjukkan impor menyusut dan ekspor melambat.

Hal tersebut sempat menjadi keraguan mengenai seberapa besar ekonomi China itu dapat mendorong pertumbuhan global tahun ini.

Pemikiran tersebut muncul ketika negara-negara lain berharap berakhirnya pembatasan pandemi China akan menguntungkan ekspor mereka sendiri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper