Bisnis.com, JAKARTA - Hingga kuartal I/2023, PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) berhasil memperoleh nilai kontrak baru (NKB) sebesar Rp420 miliar naik sebesar 41 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu (year-on-year/yoy)
Vice President of Corporate Secretary Waskita Beton Precast Fandy Dewanto menerangkan kinerja tersebut merupakan catat gemilang bagi WSBP karena nilai kontrak baru pada tahun lalu hanya sebesar Rp298 miliar.
Dia mengatakan angka ini melampaui target NKB kuartal I/2023, yaitu sebesar Rp371 miliar atau 113 persen. Perolehan NKB ini mayoritas diperoleh dari pasar eksternal sebesar 75 persen dan internal 25 persen.
“Kalau dilihat berdasarkan pelanggan, mayoritas kontrak kami dengan sektor swasta sebesar 71 persen dan BUMN/BUMD sebesar 29 persen,” katanya dalam keterangan Jumat (5/5/2023).
Adapun, beberapa proyek besar yang didapat yaitu proyek Pembangunan Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung Kawasan Istana Kepresidenan RI, Pembangunan Jembatan Pulau Balang IKN, Proyek LNG Terminal dan Regasifikasi di Sumbawa, Proyek Pengaman Pantai Jakarta Tahap 6, dan Proyek Pembangunan Fly Over Sekip Ujung Palembang.
“Di tahun ini kami menjalankan strategi untuk menangkap peluang pasar di sektor BUMN/BUMD, swasta, pemerintah dan mendukung proyek-proyek internal Waskita Grup,”ungkapnya.
Baca Juga
WSBP juga akan fokus menyusun strategi perolehan kontrak baru dengan peningkatan pangsa pasar di luar Waskita Group dan melakukan penjajakan pasar luar negeri khususnya kawasan Asia Tenggara, dengan tetap mengutamakan kondisi pendanaan proyek yang sehat.
Manajemen optimistis pada 2023 kinerja perusahaan akan tumbuh peningkatan dari beberapa lini bisnis precast, readymix ataupun jasa konstruksi.
“Kami menargetkan pertumbuhan kontrak baru sekitar 100 persen--150 persen di tahun ini,” jelas Fandy.
Hingga kuartal I/2023, WSBP mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp367 miliar atau meningkat 26 persen dibandingkan tahun lalu yaitu Rp290 miliar. Pendapatan usaha ditopang oleh capaian dari sektor precast sebesar 30 persen, readymix 52 persen dan jasa konstruksi 18 persen.
Kemudian, laba bersih sebesar Rp16 miliar atau meningkat 106 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.