Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Bidik Peningkatan Pangsa Pasar Ekspor Nonmigas 10 Persen ke Asean

Pangsa pasar ekspor nonmigas Indonesia ke Asean stagnan di bawah 20 persen selama 3 tahun terakhir.
Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi saat ditemui di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Sabtu (6/5/2023)/Bisnis-Ni Luh Anggela
Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi saat ditemui di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Sabtu (6/5/2023)/Bisnis-Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA - Pangsa pasar ekspor nonmigas Indonesia ke Asean yang masih stagnan di 18,44 persen atau setara US$4,09 miliar pada Maret 2023 menjadi pekerjaan rumah (PR) besar untuk Indonesia. 

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi menyampaikan, Indonesia tengah berencana untuk meningkatkan pangsa ekspor nonmigas ke Asean. Dia melihat, ada kemungkinan pangsa ekspor ke Asean meningkat 10 persen.

“Itulah yang nanti masuk di dalam pos 2025. Saya kira feasible [pangsa ekspor ke Asean meningkat 10 persen],” kata Edi saat ditemui di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Sabtu (6/5/2023).

Edi menjelaskan, pemerintah tengah melihat sektor mana yang akan dijadikan sebagai mesin pertumbuhan, apakah industri manufaktur, teknologi transformasi, atau electric vehicle (EV).

“Misalnya, nanti kami mendorong mobilitas sistem pembayaran, misalnya yang lebih mudah, otomatis mobilitas orang, barang, uang yang semua berjalan cepat itu pasti akan mendorong pertumbuhan,” ujarnya. 

Jika melihat data ekspor nonmigas ke Indonesia selama 3 tahun terakhir, pangsa pasar ekspor nonmigas ke Asean stagnan di bawah 20 persen. Padahal, Indonesia telah melakukan sejumlah kerja sama dengan negara-negara Asean, seperti Persetujuan Perdagangan Jasa Asean (Asean Trade in Services Agreement/ATiSA), Asean Trade In Goods Agreement (ATIGA), dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor nonmigas ke Asean berfluktuasi dan persentasenya tak melebihi 20 persen. 

Tercatat pada Maret 2021, nilai ekspor nonmigas ke Asean sebesar US$ 3,46 miliar atau 19,81 persen dari total ekspor nonmigas ke seluruh dunia, yaitu US$17,45 miliar.

Lalu, pada 2022, nilainya meningkat menjadi US$4,98 miliar atau setara 19,84 persen dari total ekspor nonmigas sebesar US$25,09 miliar pada Maret 2022. 

Kemudian, pangsa ekspor nonmigas ke Asean tercatat turun sebesar US$4,09 miliar pada Maret 2023 atau setara 18,44 persen dari total US$22,16 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper