Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Induk Lazada & AliExpress Jajaki IPO di AS, Valuasi Bisa Rp278 Triliun

Analis Bloomberg Intelligence memprediksi unit bisnis Alibaba yang dikabarkan berencana IPO ini memiliki valuasi US$19 miliar.
Aplikasi Lazada/Istimewa.
Aplikasi Lazada/Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA - Alibaba International Digital Commerce Group (IDGC) yakni salah satu dari 6 pecahan perusahaan besar Alibaba, meliputi e-commerce besar Lazada dan AliExpress sedang mempertimbangkan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham di Bursa Efek Amerika Serikat. 

Berdasarkan sumber Bloomberg, Jumat (5/5/2023), perusahaan sedang mempertimbangkan opsi tersebut dalam tahap awal. Grup bisnis ini juga sedang melakukan pembicaraan para bankir.  

Untuk valuasi IPO unit IDGC ini masih belum diketahui. Analis Bloomberg Intelligence Catherine Lim dan Trini Tan memperkirakan unit tersebut bisa bernilai setidaknya US$19 miliar atau setara dengan Rp278 triliun.

Grup bisnis ini juga sedang melakukan pembicaraan dengan bank-bank yang mungkin membantu persiapan untuk IPO tahun depan. Pertumbuhan divisi bisnis ini cenderung tidak stabil dalam beberapa kuartal terakhir menghadapi ketakpastian resesi global.

Jika nantinya IDGC akan IPO di Amerika Serikat, maka perusahaan ini akan akan bergabung dengan sejumlah perusahaan Tiongkok terkemuka termasuk pemimpin fast fashion Shein.

Bahkan, IDGC dinilai dapat menarik investor global yang enggan menginvestasikan uang secara langsung ke Tiongkok. Namun pertimbangan mengenai IPO ini masih sangat awal dan situasinya dapat berubah.

Sebagai catatan, IDGC merupakan unit bisnis Alibaba yang mengelola pusat perbelanjaan online seperti Lazada yang populer di Asia Tenggara, AliExpress yang populer di Rusia, Amerika Latin, dan sebagian Eropa, kemudian Trendyol yang populer di Turki, Daraz di Asia Selatan, dan pasar bisnis ke bisnis (B2B) Alibaba.com. 

Pada tiga bulan terakhir tahun 2022, jumlah pesanan yang dikombinasikan dari Lazada, AliExpress, Trendyol, dan Daraz tumbuh 3 persen (year-on-year/yoy). Trendyol memimpin perkembangan tersebut. 

Selain itu, IDGC juga menyumbang sekitar US$9,5 miliar yakni setara dengan Rp139 triliun atau 7 persen dari pendapatan Alibaba dalam tahun fiskal terakhir, dan dipimpin oleh Jiang Fan, mantan presiden bisnis ritel online Alibaba di dalam negeri, Taobao dan Tmall.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper