Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan data inflasi untuk periode April 2023, yang bertepatan pada momen Ramadan dan Idulfitri, tercatat melambat dari capaian Maret 2023.
Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan bahwa tren inflasi menunjukkan perlambatan pada April 2023 karena beberapa hal, seperti terjaganya harga bergejolak khususnya pangan, meski dalam kondisi permintaan yang tinggi di masa Idulfitri.
Bahkan pada April 2023, komoditas pangan, yang masuk dalam harga bergejolak, hanya daging ayam ras dan beras yang memberikan andil inflasi, masing-masing sebesar 0,02 persen.
Berikut empat fakta inflasi pada April 2023:
1. Inflasti tahunan melambat di posisi 4,33 persen
Secara tahunan atau year-on-year (yoy), inflasi April 2023 mencapai 4,33 persen. Lebih rendah dari inflasi tahunan Maret 2023 yang sebesar 4,97 persen, namun lebih tinggi dibanding inflasi tahunan April 2022 sebesar 3,47 persen.
Baca Juga
2. Inflasi bulanan naik hampir dua kali lipat
Pada April 2023, terjadi inflasi bulanan atau month-to-month (mtm) sebesar 0,33 persen, lebih tinggi dibanding inflasi bulanan Maret 2023 yang sebesar 0,18 persen.
Namun demikian, tingkat inflasi bulanan April 2023 lebih rendah dibanding inflasi pada bulan yang sama tahun lalu, yaitu sebesar 0,95 persen.
“Penyebab inflasi di April 2023, berdasarkan komoditas, yang memberikan andil cukup besar, dari angkutan udara dengan andil ke inflasi April sebesar 0,06 persen,” kata Margo dalam konferensi pers, Selasa (2/5/2023).