Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Poin-poin Penting Hasil FOMC The Fed, Selain Kenaikan Suku Bunga

Berikut poin-poin penting yang perlu dicatat dari Konferensi pers FOMC The Fed. Selain kenaikan suku bunga acuan.
Gedung bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Selasa (13/8/2019). Bloomberg/Andrew Harrer
Gedung bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Selasa (13/8/2019). Bloomberg/Andrew Harrer

Bisnis.com, JAKARTA -  Pertemuan The Fed pada 2-3 maret menghasilkan keputusan mengenai penetapan target suku bunga, tertinggi sejak 2007. Selain itu, Ketua The Fed Jerome Powell juga menyampaikan beberapa informasi penting pada Kamis (4/5/2023) dini hari waktu Indonesia.

Sebagaimana diketahui, Federal Reserve atau The Fed telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 poin pada April 2023. Kenaikan ini merupakan kenaikan kesepuluh kalinya secara berturut-turut sejak Maret 2022. 

Berdasarkan dari pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) diketahui bahwa penetapan target suku bunga acuan naik sebesar 25 basis poin atau 0.25 persen, yakni pada kisaran 5-5.25 persen. Level ini menjadi level tertinggi dalam kurun waktu 16 tahun. 

Dalam konferensi pers, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan dirinya juga menyebutkan beberapa hal poin penting lainnya yang dapat kita ketahui. 

Poin-poin Konferensi Pers FOMC The Fed

1. Kenaikan suku bunga

FOMC The Fed membahas mengenai keputusan kenaikan suku bunga tersebut, nantinya setiap keputusan akan berdasarkan dari setiap pertemuan demi pertemuan. 

Berikutnya, keputusan mengenai kenaikan 25 basis poin tersebut mendapatkan keputusan yang bulat, hingga Powell mengatakan dukungan kenaikan tersebut terbilang “sangat kuat”.

Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee, yang telah menyuarakan pendekatan yang lebih dovish mengikuti tekanan sektor perbankan belakangan ini, tidak menyatakan keberatan dengan keputusan tersebut. 

2. Inflasi AS

Lalu, The Fed juga mengatakan bahwa data inflasi, pasar tenaga kerja, dan kondisi kredit akan menjadi faktor dalam kebijakan masa depan. Powell mengatakan bahwa pasar kerja masih sangat ketat. 

Ketidakpastian tentang seberapa banyak pengurangan pinjaman dari bank akan berkontribusi pada pendinginan ekonomi yang masih belum pasti. The Fed juga akan melanjutkan limpasan neracanya. 

3. Kondisi Perbankan AS

Kemudian, Powell juga menjawab beberapa pertanyaan mengenai laporan Silicon Valley Bank (SVB) The Fed. Powell mengatakan bahwa bank sentral akan memperkuat pengawasan dan regulasi bagi bank menengah. 

Dia mengatakan bahwa akan penting untuk menaikan pagu utang dan default pemerintah Amerika Serikat dapat sangat merugikan. 

Reaksi pasar baik dalam saham maupun Yield Obligasi Pemerintah AS atau US Treasury Yield cukup terkendali dibandingkan pertemuan sebelumnya. Indeks S&P 500 turun 0,6 persen pada pukul 3:33 sore waktu New York. Yield Surat Utang Pemerintah 2 tahun turun 6 basis poin menjadi 3,9 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper