Bisnis.com, JAKARTA - Bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve alias The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, kenaikan kesepuluh berturut-turut sejak Maret 2022.
Pertemuan FOMC The Fed pada 2-3 Mei 2023 menghasilkan penetapan target suku bunga acuan sebanyak 0,25 persen ke kisaran 5-5,25 persen, level tertinggi sejak 2007.
Dilansir dari Reuters, Kamis (4/5/2023), Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan, The Fed masih memandang inflasi terlalu tinggi dan tekanan harga yang tinggi tetap menjadi perhatian bank sentral.
Karena itu, Powell mengatakan, terlalu dini untuk mengatakan bahwa siklus kenaikan suku bunga telah berakhir. Pihaknya siap untuk berbuat lebih banyak dengan kenaikan suku bunga jika diperlukan, dan para pejabat Fed tidak memutuskan pada pertemuan untuk menghentikan kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan bulan Juni, dan apa yang terjadi selanjutnya pada suku bunga adalah keputusan yang akan dibuat oleh para pejabat pada pertemuan demi pertemuan.
Kebijakan suku bunga The Fed saat ini kurang lebih sama dengan saat menjelang krisi keuangan 16 tahun lalu dan berada pada tingkat yang diproyeksikan oleh mayoritas pejabat Fed pada bulan Maret sebenarnya akan 'cukup membatasi' untuk mengembalikan inflasi ke target. Inflasi saat ini masih lebih dari dua kali lipat dari target level 2 persen.
Sementara itu, mengutip CNBC Internasional, The Fed memperkirakan akan melakukan penurunan suku bunga pada 2024, dengan suku bunga acuan diprediksi turun menjadi sekitar 4,3 persen.
Baca Juga
Namun, para trader kontrak berjangka dana federal mengasumsikan bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga sebelum tahun depan. Berdasarkan prediksi mereka, ada kemungkinan hampir 75 persen bahwa suku bunga The Fed akan berada di kisaran 4 persen dan 5 persen pada September 2023, menurut alat FedWatch CME.
"The Fed telah menciptakan krisis kredibilitas mereka sendiri pada inflasi, dengan pasar mengharapkan The Fed untuk menyerah pada tanda pertama dari masalah ekonomi dan mulai menurunkan suku bunga," kata Greg McBride, kepala analis keuangan di Bankrate.
"The Fed mengatakan hal yang sebaliknya, bahwa mereka akan menyelesaikan pekerjaan mereka dalam mengendalikan inflasi. Pada akhirnya, salah satu dari mereka akan terbukti benar dan yang lain akan salah."
Menurut McBride, agar The Fed dapat membalikkan arah dan menurunkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan, kemungkinan akan membutuhkan penurunan inflasi yang cepat ditambah dengan penurunan ekonomi yang tajam.