Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom memproyeksikan inflasi pada April 2023 akan terjadi kenaikan secara musiman atau seasonal karena adanya momentum Ramadan dan Idulfitri yang mengerek permintaan masyarakat.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan akan terjadi inflasi sebesar 0,35 persen month-to-month (mtm) pada April 2023, lebih tinggi dari Maret 2023 sebesar 0,18 persen (mtm). Meski terjadi peningkatan, inflasi yang terjadi tetap terkendali karena harga pangan yang juga dalam posisi terjaga.
“Kami memperkirakan inflasi Indeks Harga Konsumen [IHK] akan naik secara musiman dari 0,18 persen [mtm] di Maret 2023 menjadi 0,35 persen [mtm] pada April 2023 di tengah perayaan Lebaran,” ujarnya melalui siaran pers, dikutip Minggu (30/4/2023).
Faisal mengatakan, hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan tarif jasa angkutan penumpang dan harga hotel dan restoran yang terkait dengan kegiatan mudik.
Sementara itu, meski pada Lebaran utamanya mengerek permintaan pangan, Faisal menuturkan bahwa inflasi bahan pangan terlihat mereda karena bertepatan dengan puncak musim panen.
“Pasokan pangan telah mencukupi sehingga kenaikan harga pangan menjadi sangat terbatas,” katanya.
Baca Juga
Melihat kondisi inflasi IHK pada Maret 2023 yang mencapai 0,18 persen (mtm) dan 4,97 persen (year-on-year/yoy), Faisal memperkirakan inflasi year-to-date sebesar 1,03 persen. Lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu yang berada di posisi 2,15 persen (ytd).
Adapun, Badan Pusat Statistisk (BPS) akan mengumumkan data inflasi April 2023 pada Selasa, 2 Mei 2023.