Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Snap Inc. Kuartal I/2023 Meleset di Bawah Proyeksi Analis

Snap juga mengingatkan bahwa kinerja kuartal berikutnya bisa saja turun di bawah target analis.
Snapchat/snapchat.com
Snapchat/snapchat.com

Bisnis.com, JAKARTA – Snap Inc melaporkan pendapatan kuartal I/2023 di bawah proyeksi analis karena adanya perubahan pada platform periklanannya yang menyebabkan penurunan permintaan pada iklan.

Tidak hanya itu Snap juga mengingatkan bahwa kinerja kuartal berikutnya bisa saja turun di bawah target Wall Street.

Perusahaan asal Santa Monica, California yang memiliki aplikasi foto Snapchat telah lama dikenal untuk melahirkan tren baru di media sosial dan kemudian ditiru oleh saingannya yang lebih besar.

Meskipun Snap mengatakan bahwa perusahaan tidak memberi proyeksi kinerja formal, perseroan memperkirakan pendapatan internal pada kuartal kedua berada di angka US$1,04 miliar, turun 6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy)

Menurut data IBES dari Refinitiv, proyeksi tersebut berada di bawah ekspektasi analis yang memperkirakan pendapatan mencapai US$1,13 pada kuartal II/2023.

Dilansir dari Reuters, Jumat (28/4/2023), Snap mengatakan dalam sebuah surat kepada investor bahwa mereka sedang mengambil langkah untuk meningkatkan hubungan pada iklan yang ditampilkan dengan pengguna, sekaligus mempermudah pengguna dalam berinteraksi dengan iklan.

Snap mengatakan bahwa saat ini pengiklan memantau ada lebih sedikit pengguna yang berkunjung ke iklan produk mereka.

Sementara itu, perseroan mengatakan bahwa mereka akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk sistem pengiklanannya untuk dapat beradaptasi dengan pembaruannya sehingga iklan dapat bekerja dengan lebih baik.

"Kami optimistis bahwa peningkatan platform iklan kami meletakkan dasar untuk pertumbuhan di masa depan," ungkap CEO Snap Evan Spiegel dalam konferensi pers paparan kinerja dengan para analis.

Pendapatan Snap pada kuartal I/2023 menjadi US$989 juta dari US$1,06 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Sebelumnya, penurunan diperkirakan berada di nilai US$1,04 miliar, tetapi ternyata hasil menunjukkan nilai yang lebih rendah dari perkiraan.

Analis utama Insider intelligence Jasmine Enberg mengatakan penurunan pendapatan pada Snap merupakan ancaman yang mendalam bagi perusahaan.

"Pengguna Snapchat terutama menggunakan aplikasi untuk perpesanan, dan aplikasi perpesanan terkenal sulit untuk dimonetisasi," katanya.

Selama kuartal tersebut berlangsung, Snap mengalami kerugian bersih sebesar US$329 juta atau setara dengan Rp4,8 triliun, menurun dari kerugian tahun lalu sebesar US$360 juta atau sekitar Rp5,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper