Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS dan Korsel Sepakat Kerja Sama Fasilitasi Subsidi Produsen Semikonduktor

AS dan Korsel sepakat untuk meminimalisir ketidakpastian investasi para produsen chipset semikonduktor di tengah rencana subsidi semikonduktor oleh AS.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol dan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo menghadiri pertemuan Dewan Bisnis AS-Korsel di Kamar Dagang AS di Washington DC, AS, (25/4/2023)/Reuters
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol dan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo menghadiri pertemuan Dewan Bisnis AS-Korsel di Kamar Dagang AS di Washington DC, AS, (25/4/2023)/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat dan Korea Selatan (Korsel) sepakat untuk meminimalisir ketidakpastian investasi para produsen chipset semikonduktor di tengah rencana subsidi semikonduktor oleh AS.

Hal tersebut diungkapkan Kementerian Perindustrian Korsel usai pertemuan Menteri Perindustrian Chang-Yang Lee dengan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo.

Dilansir dari Reuters pada Jumat (28/4/2023), Chang-Yang Lee meminta Raimondo untuk membantu menyelesaikan ketidakpastian para pembuat chip mengenai persyaratan subsidi, seperti memberikan informasi perusahaan yang berlebihan dan berbagi keuntungan berlebih dengan pemerintah AS.

Raimondo dan Lee sepakat dalam sebuah pernyataan bersama untuk melanjutkan diskusi tentang persyaratan dan peluang dari UU subsidi semikonduktor AS, atau CHIPS Act,  untuk meminimalkan ketidakpastian investasi perusahaan dan beban bisnis.

Sebelumnya, Presiden Korsel Yoon Suk-yeol mengatakan perusahaan-perusahaan produsen chipset semikonduktor seperti Samsung Electronics dan SK Hynix mengkhawatirkan kriteria subsidi dari CHIPS Act.

Samsung kini tengah membangun pabrik semikonduktor di Texas dengan investasi dari US$25 miliar dan mengatakan sedang meninjau kriteria subsidi.

Adapun induk SK Hynix, SK Group, berencana untuk menginvestasikan US$15 miliar di sektor semikonduktor AS, termasuk membangun pabrik pengemasan chip yang canggih dan mengatakan mungkin akan mengajukan permohonan pendanaan.

Departemen Perdagangan AS mengatakan bulan lalu bahwa mereka akan melindungi informasi bisnis yang bersifat rahasia dan mengharapkan persyaratan untuk membagi kelebihan keuntungan hanya akan diberlakukan jika proyek-proyek tersebut secara signifikan melebihi proyeksi arus kas.

Lee juga mengatakan kepada Raimondo bahwa perusahaan-perusahaan Korsel sangat prihatin karena pengabaian kontrol ekspor selama satu tahun yang mereka terima untuk membawa peralatan chip yang diperlukan ke pabrik-pabrik mereka di China akan berakhir pada bulan Oktober mendatang.

SK Hynix, yang memiliki pabrik chip di Wuxi dan Dalian, Cina, telah menyatakan harapannya agar keringanan tersebut dapat diperpanjang.

“AS dan Korsel sepakat untuk melindungi keamanan nasional sambil meminimalkan gangguan pada rantai pasokan semikonduktor global serta menjaga kelangsungan hidup industri semikonduktor,” ungkap Lee dan Raimondo dalam pernyataan bersama.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper