Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak goreng besutan pemerintah, Minyakita dilaporkan tembus Rp16.000 per liter dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan yakni Rp14.000 per liter.
Satgas Pangan Mabes Polri pimpinan Kombes Pol Eka Mulyana menyampaikan, harga minyak goreng di atas HET kemungkinan disebabkan karena banyak produsen yang tidak melakukan produksi jelang Hari Raya Lebaran.
Dia melaporkan, hanya produsen minyak goreng di Sumatra Utara yang masih memproduksi minyak goreng menjelang Lebaran.
“Saat Lebaran kemarin hanya produsen yang ada di Sumut [Sumatra Utara] yang memproduksi minyak goreng. Tapi untuk produsen yang lain mungkin karena menjelang Lebaran mereka tidak mau produksi,” kata Eka di Kantor Kementerian Perdagangan, dikutip Jumat (28/4/2023).
Kendati demikian, Eka mengklaim bahwa ketersediaan minyak goreng di pasar masih tercukupi bahkan mengalami surplus di 1.900 pasar.
Adapun harga minyak goreng kemasan premium juga dilaporkan naik hingga di level Rp20.300 per liter. Kenaikan harga tersebut terjadi di sebagian pasar di Indonesia.
Baca Juga
“Kemarin juga kami coba untuk melaksanakan kegiatan rapat terkait dengan inflasi agar menekan harga ketersediaan minyak goreng, khususnya kemasan premium di daerah tersebut. Terakhir ada di daerah Bengkulu, tepatnya di Mukomuko,” ungkapnya.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional per Jumat (28/4/2023) pukul 09.11 WIB, harga minyak goreng curah naik 0,34 persen atau Rp50 menjadi Rp14.800 per kg dan minyak goreng kemasan bermerk 1 naik 2,21 persen atau RP450 menjadi Rp20.800 per kg.
Sementara itu, minyak goreng kemasan bermerk 2 dilaporkan melandai dibandingkan hari sebelumnya. Tercatat harga minyak goreng kemasan bermerk 2 turun 0,79 persen atau Rp150 menjadi Rp18.800 per kg.