Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Otomotif AS Stellantis PHK Massal Karyawan

Stellantis, yang dibentuk pada 2021 dari merger Fiat dan PSA Group akan menawarkan pensiun dini dan insentif untuk pekerja terampil dan pekerja produksi.
Stellantis. /Groupe-PSA
Stellantis. /Groupe-PSA

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan otomotif, Stellantis NV berencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 3.500 tenaga kerja di Amerika Serikat (AS) menjelang akhir kontrak kerja bersama United Auto Workers pada musim gugur ini.

Stellantis, yang dibentuk pada 2021 dari penggabungan Fiat Chrysler Automobiles NV dan PSA Group dari Prancis, berencana untuk menawarkan penawaran pensiun dini dan insentif pembelian untuk pekerja terampil dan pekerja produksi, jelas sebuah surat.

Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (26/4/2023), juru bicara Stellantis yang berbasis di AS, Jodi Tinson tidak ingin memberi komentar terkait surat yang ditandatangani oleh Doug McIntosh, presiden UAW Lokal 1264, mewakili pabrik stamping Stellantis di Sterling Heights, Michigan itu.

Surat tersebut, yang bertanggal Senin dan diposting di situs web media sosial UAW Lokal 1264, dilaporkan sebelumnya oleh media lokal.

Serikat pekerja dan perusahaan sedang mempersiapkan pembicaraan menjelang tenggat waktu 14 September untuk kontrak baru selama empat tahun. 

Chief Executive Officer (CEO) Stellantis, Carlos Tavares, memperingatkan pada Februari akan ada lebih banyak pemangkasan karyawan karena biaya elektrifikasi menggerogoti margin keuntungan perusahaan.

Pada bulan yang sama, produsen mobil ini menutup pabrik Jeep di Belvidere, Illinois, merumahkan sekitar 1.350 pekerja tanpa batas waktu. Perusahaan ini juga mengatakan akan memangkas sebanyak 2.000 pekerjaan di Italia.

"Biaya elektrifikasi akan berdampak pada jejak bisnis yang akan kita miliki di seluruh dunia," pungkas Carlos.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper