Bisnis.com, JAKARTA - PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) memilih untuk menahan pemasaran produk properti selama Ramadan, mengingat siklus penjualan tengah menurun pada periode tersebut.
Direktur CTRA Harun Hajadi mengatakan, siklus penjualan properti residensial selama Ramadan memang selalu mengalami penurunan dan merupakan hal biasa yang terjadi setiap tahun.
Hal ini lantaran konsumsi masyarakat terkonsentrasi pada kebutuhan menjelang Idulfitri, sementara kebutuhan rumah tidak begitu tinggi pada periode ini.
"Karena kejadiannya sudah setiap tahun maka kami juga tidak mau melawan arus karena biaya promosinya akan mubazir," kata Harun kepada Bisnis, Rabu (26/4/2023).
Namun, dia menilai setelah Idulfitri, pasar properti akan kembali bergairah dan ramai oleh promosi para pengembang, termasuk produk dari Ciputra.
Di sisi lain, dia meyakini setiap pengembang memiliki cara manuver tersendiri untuk menggencarkan penjualan pascalebaran. Bagi Ciputra, untuk mengejar kembali pendapatan pascalebaran bukan dengan menaikkan harga produk.
Baca Juga
"Ya, biasanya setelah Lebaran akan menjadi normal kembali. Tidak ada pengembang yang mau mengeluarkan produk baru dalam bulan Ramadan," ujarnya.
Adapun, Ciputra mengincar marketing sales atau pendapatan prapenjualan Rp8,9 triliun pada 2023. Pada kuartal I/2023, CTRA merealisasikan prapenjualan Rp3,4 triliun atau sekitar 39 persen dari target.
Pembukuan marketing sales senilai Rp2,9 triliun mencakup pendapatan dari segmen residensial dan komersial. Adapun, dari segmen residensial didorong oleh peluncuran produk baru, yakni CitraGarden Serpong. Kemudian, terdapat tiga klaster baru di CitraLand Surabaya dan CitraLand Gama City Medan.
Sementara dari segmen ruko, CTRA membukukan marketing sales sebesar Rp440 miliar hingga kuartal I/2023. Marketing sales dari segmen ruko meningkat hingga 50 persen secara year-on-year (yoy).
Meningkatnya marketing sales dari segmen ruko juga didorong oleh peluncuran produk baru seperti klaster ruko One Arcade di CitraLand Surabaya. Ruko tersebut berhasil membukukan marketing sales hingga Rp169 miliar.
