Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Residensial Sempat Tertahan, Pengembang Siap Tancap Gas Pascalebaran?

Penjualan di pasar properti residensial Tanah Air disebut mengalami perlambatan pada periode Ramadan. Bagaimana prospeknya pascalebaran?
Pembangunan properti residensial dan perkantoran di Jakarta Pusat/Reuters-Darren Whiteside
Pembangunan properti residensial dan perkantoran di Jakarta Pusat/Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan di pasar properti residensial Tanah Air mengalami perlambatan pada periode Ramadan. Hal ini dikarenakan konsumsi masyarakat yang fokus pada kebutuhan Idulfitri. 

Senior Research Advisor Knight Frank Indoensia Syarifah Syaukat mengatakan, menjelang Ramadan 2023, pertumbuhan pasar properti nasional cukup positif, baik dari segmen high rise maupun rumah tapak. 

"Secara umum transaksi residensial menjelang Ramadan sampai awal Ramadan tahun ini tercatat tumbuh positif. Namun, tidak demikian menjelang berakhirnya Ramadan," kata Syarifah kepada Bisnis, Selasa (25/4/2023). 

Meski tertahan, pengembang tetap melanjutkan proses pemasaran produk residensial, sekaligus menyusun strategi baru untuk merilis produk yang sesuai dengan target pasar prospektif saat ini.

"Diperkirakan setelah libur Lebaran, pengembang akan mengoptimalkan pemasaran produk di tahun ini, mengingat tahun depan akan cenderung melemah di tengah tahun politik," ujarnya. 

Pengembang diperkirakan akan tetap berupaya menahan kenaikan harga. Hal ini karena daya beli konsumen di segmen prospektif (kelas menengah) saat ini belum lagi pulih setelah pandemi.

Diberitakan sebelumnya, permintaan terhadap properti hunian diperkirakan bakal menurun menjelang Idulfitri 2023. Hal ini didasarkan pada siklus tahunan sebelumnya yang menunjukkan penurunan permintaan, khususnya di sektor residensial. 

Country Manager Rumah.com Marine Novita mengatakan, berdasarkan data Indonesia Property Market Report Q1 2023 Rumah.com, rata-rata penurunan permintaan di periode tersebut sebesar 2-5 persen secara kuartalan di masa pandemi. 

"Benar, data kami mencatat penurunan rata-rata 2-5 persen pada permintaan properti di hari raya memasuki masa pandemi [tahun 2020-2022]. Sebelum pandemi, penurunan bahkan di atas 10 persen," kata Marine kepada Bisnis, beberapa waktu lalu. 

Marine menjelaskan, meski akan terjadi penurunan pada periode hari raya, tetapi permintaan setelah hari raya diperkirakan bakal kembali naik di kuartal II/2023. 

Berdasarkan data sementara hingga akhir Februari, menurutnya, akan ada kenaikan permintaan pada kuartal pertama 2023 dibandingkan kuartal keempat 2022 dengan kisaran antara 15-30 persen.  

Kendati permintaan menurun, Marine menuturkan, sejauh ini residensial masih merupakan properti yang paling dicari dibandingkan produk properti lainnya, bahkan di saat-saat low season seperti hari raya ataupun akhir tahun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper