Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengimbau masyarakat yang melaksanakan mudik untuk kembali atau pulang setelah 24 dan 25 April 2023 agar tidak terjebak macet.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan dua hari tersebut diprediksikan menjadi puncak pergerakan arus balik. Budi pun menganjurkan masyarakat untuk melakukan perjalanan balik sebelumnya atau sesudahnya yaitu pada hari Rabu, Kamis dan Jumat (26,27 dan 28 April 2023).
“Di hari Kamis dan Jumat [27 dan 28 April 2023], Jasa Marga berbaik hati akan memberikan diskon tarif tol 20 persen. Karena terbukti pada arus mudik kemarin, dengan adanya diskon, pergerakan kendaraan tumbuh sekitar 12 persen, sehingga banyak masyarakat yang mudik lebih awal,” ujar Budi dalam keterangan resmi, Kamis (20/4/2023)
Sebelumnya, berdasarkan catatan Bisnis.com, Senin (17/4/2023), PT Jasa Marga (Persero) Tbk mulai memberlakukan program diskon tarif tol mudik Lebaran untuk tarif terjauh Jalan Tol Jakarta-Cikampek sebesar 20 persen yang berlaku di Gerbang Tol Cikampek Utama dan Gerbang Tol Kalihurip Utama sejak Minggu (16/4/2023) pukul 06.00 WIB.
Pada periode arus mudik, diskon tarif 20 persen ini akan berlaku tiga hari hingga Selasa (18/4/2023) pukul 06.00 WIB. Besaran diskon tarif tol 20 persen berlaku untuk tarif terjauh Jalan Tol Jakarta-Cikampek dengan rincian sebagai berikut:
- Kendaraan Golongan I: Semula Rp20.000 menjadi Rp16.000, diskon sebesar Rp4.000.
- Kendaraan Golongan II dan III: Semula Rp30.000 menjadi Rp26.000, diskon sebesar Rp6.000.
- Kendaraan Golongan IV dan V: Semula Rp40.000 menjadi Rp32.000, diskon sebesar Rp8.000.
Jasa Marga juga akan memberlakukan diskon tarif 20 persen di Tol Jakarta-Cikampek pada periode arus balik yaitu Kamis, (27/4/2023) pukul 06.00 hingga Sabtu (29/4/2023) pukul 06.00 WIB pukul 06.00 WIB. Dikutip dari keterangan resminya, Jasa Marga menyebut pemberlakukan diskon tarif ini merupakan upaya untuk menghindari kepadatan kendaraan pada puncak arus mudik tahun ini.
Baca Juga
“Program diskon tarif tol ini merupakan salah satu upaya Jasa Marga untuk mendistribusikan lalu lintas sehingga masyarakat dapat mengatur perjalanan dan tidak menumpuk di waktu yang diprediksi menjadi puncak arus mudik dan balik,” tulis Jasa Marga.