Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sederet Kabar Baik dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia

Dalam Rapat Dewan Gubernur terakhir, Gubernur BI Perry menyampaikan kondisi ekonomi domestik dan global membaik.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberi kata sambutan pada pembukaan Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi  Pangan (GNPIP) di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (5/3/2023)./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberi kata sambutan pada pembukaan Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (5/3/2023)./Bisnis-Paulus Tandi Bone

3. Insentif Bank Bertambah

BI memutuskan untuk meningkatkan insentif kebijakan makroprudensial bagi perbankan guna mendorong pertumbuhan kredit atau pembiayaan sektor-sektor prioritas yang belum pulih. 

Insentif makroprudensial juga ditingkatkan kepada perbankan yang menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) dan kredit/pembiayaan hijau. 

“Peningkatan besaran total insentif makroprudensial yang dapat diterima bank, dari sebelumnya maksimum 200 basis poin, dinaikan menjadi maksimum 280 basis poin, kenaikan [80 basis poin] dari term deposit valas,” pungkas Perry Warjiyo. 

Perry menjelaskan total insentif terdiri atas pembiayaan kepada sektor prioritas paling tinggi sebesar 1,5 persen, insentif atas penyaluran KUR dan kredit UMKM meningkat dua kali lipat menjadi paling 1 persen, dan insentif penyaluran kredit hijau paling tinggi 0,3 persen. 

BI merelokasi penerima insentif makroprudensial kepada kelompok subsektor penopang pemulihan dengan threshold per

Selain itu, bank sentral turut menaikkan threshold pertumbuhan kredit atau pembiayaan untuk kelompok penggerak pertumbuhan dan kelompok berdaya tahan dari semula 1 persen menjadi masing-masing 3 persen dan 5 persen.

4. Nilai Tukar Rupiah Menguat

Perry menyampaikan nilai tukar Rupiah pada 17 April 2023 menguat sebesar 1,38 persen secara point-to-point dibandingkan dengan level akhir Maret 2023. Hal ini didorong kuatnya aliran masuk modal asing di investasi portofolio. 

Secara year-to-date (ytd) nilai tukar rupiah pada 17 April 2023 menguat 5,26 persen dari level akhir Desember 2022, atau lebih tinggi dibandingkan dengan apresiasi rupee India sebesar 0,93 persen, baht Thailand sebesar 0,71 persen, dan depresiasi Peso Filipina 0,22 persen. 

“BI memperkirakan rupiah terus menguat sejalan dengan surplusnya transaksi berjalan dan berlanjutnya aliran masuk modal asing dipengaruhi prospek pertumbuhan ekonomi domestik yang tinggi, inflasi rendah, serta imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik,” ujar Perry.  

Bank sentral juga akan memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah untuk mengendalikan inflasi barang impor dan memitigasi risiko rambatan ketidakpastian pasar keuangan global terhadap nilai tukar rupiah. 

Kebijakan tersebut akan diperkuat dengan pengelolaan devisa hasil ekspor melalui implementasi Term Deposit valas Devisa Hasil Ekspor sesuai dengan mekanisme pasar. 

5. Tekanan Inflasi Terus Menurun

BI mencatat tekanan inflasi terus menurun dan mendukung stabilitas perekonomian. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) secara bulanan tercatat 0,18 persen secara month-to-month (mtm), atau lebih rendah dari pola historisnya di periode awal bulan Ramadan. 

Dengan demikian, secara tahunan turun dari level bulan sebelumnya yakni 5,47 persen year-on-year (yoy) menjadi 4,97 persen yoy. Penurunan inflasi terjadi di semua kelompok, yaitu inti, volatile food, dan administered prices

“Inflasi inti Maret 2023 terus melambat dari 3,09 persen yoy menjadi 2,94 persen yoy dipengaruhi ekspektasi inflasi dan tekanan imported inflation yang menurun serta pasokan agregat yang memadai dalam merespons kenaikan permintaan barang dan jasa,” ujarnya.  

Sementara itu, inflasi volatile food turun dari 7,62 persen yoy pada Februari 2023 menjadi 5,83 persen yoy. Tekanan inflasi yang terus menurun dipengaruhi oleh dampak positif kebijakan moneter BI yang preemptive dan forward looking.  

BI juga meyakini bahwa BI7DRR sebesar 5,75 persen cukup memadai untuk menjangkar inflasi inti tetap berada di kisaran 2 hingga 4 persen dan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) juga kembali ke dalam sasaran 2–4 persen.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah, baik pusat dan daerah dalam pengendalian inflasi,” kata Perry. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper