Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Momen Lebaran 2023, Pengusaha Tekstil Malah Gigit Jari

Para produsen tekstil kelas IKM mengaku malah gigit jari akibat sepi order jelang momen Lebaran 2023.
/pakarkonveksi.info
/pakarkonveksi.info

Bisnis.com, JAKARTA – Jelang Hari Raya Idul Fitri, pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM) sektor tekstil mengaku tak ada lonjakan pesanan seperti tahun-tahun sebelumnya. Para pelaku usaha yang biasanya mengerjakan order para pedagang pasar Tanah Abang dan beberapa pasar lainnya itupun kelabakan.

Bahkan beberapa pengusaha terpaksa memberhentikan sementara kegiatan usahanya jelang lebaran ini lantaran tak ada pesanan untuk dikerjakan.

Ketua Ikatan Pengusaha Konveksi Bandung (IPKB) Nandi Herdiaman memperkirakan sepinya pesanan ini disebabkan isu goncangan perekonomian dunia di tahun ini.

Padahal menurutnya, anggota IPKB pada tahun-tahun sebelumnya kerap menjadi produsen dari berbagai produk yang dijajakan di pasar-pasar domestik yang cukup besar, meliputi Pasar Tanah Abang juga Pasar Baru di Jakarta.

“Mungkin karena isu resesi ya, si pemodal [pedagang] jadi tidak mau produksi banyak karena takut tidak laku di pasaran, jadinya dampaknya ke kita tidak ada pesanan,” kata Nandi saat dihubungi Bisnis pada Senin (18/4/2023). 

Menurutnya, pada tahun-tahun sebelumnya, IPKB yang membawahi 500 IKM di Bandung ini akan kebanjiran pesanan untuk momen Ramadan ini dari enam bulan sebelumnya. Namun kini, anggotanya justru banyak yang menggigit jari.

“IKM kan hanya produksi jadi ukuran sepinya terlihat dari biasanya enam bulan atau tiga bulan sebelum Ramadan itu anggota kami sudah full order, penuh gak bisa lagi terima pesanan. Nah kalau sekarang baik dari sebelum Ramadan sampai hari ini pun masih terima orderan,”  tambahnya. 

Dengan asumsi ini, Nandi memastikan tidak ada peningkatan pesanan secara year to year (yoy), lantaran tahun lalu pihaknya masih bisa menikmati penuhnya kapasitas produksi IKM di bawah IPKB dari tiga bulan sebelum Ramadan datang.

“Gak ada lonjakan seperti biasanya, malah beberapa IKM itu masih belum ada kerjaan sampai sekarang, mesinnya masih pada kosong, masih mending lebaran tahun lalu, kalau lebaran tahun lalu konveksi penuh orderan dari tiga bulan sebelumnya [Ramadan],” jelas Nandi.

Alih-alih ikut memeriahkan banjirnya pesanan menjelang Lebaran, Nandi justru menyebut pihaknya tertolong dengan mulai masuknya pesanan dari partai politik. 

“Bukan orderan lebaran, justru malah ketulungan sama orderan partai,” kata Nandi.

Menurutnya, pesanan dari partai politik menjelang tahun politik 2024 mendatang ini cukup membuat sebagian IKM anggotanya tidak perlu merumahkan pekerja. Meskipun pesanannya belum merata masuk ke seluruh anggota IPKB.

Dengan demikian, ada beberapa anggotanya yang kini masih menantikan pesanan untuk dikerjakan agar bisa mempertahankan kegiatan usahanya. 

SISTEM LELANG

Nandi menyebut kondisi sepinya pesanan ini membuat pihaknya harus memutar otak untuk bisa bertahan, salah satunya dengan melelang produk yang sebelumnya sudah diproduksi dalam jumlah yang besar.

“Saya sekarang di sini pakai sistem lelang, lelang konveksi, bukan konveksinya tapi produknya, ini via grup Whatsapp. Produk yang pasarnya jelek akhirnya dilelang untuk jual modal, untung sedikit,” tutur Nandi. 

Hal ini dilakukan lantaran IKM anggotanya yang sudah biasa bekerja sama dengan pedagang di pasar-pasar domestik kehilangan pasarnya. 

Sistem lelang melalui grup WhatsApp ini menurutnya membantu menjembatani pembeli dan IKM. Dengan demikian, IKM bisa menghabiskan stok produk yang kurang diminati di pasaran.

“Biasanya kan IKM ini sudah kerja sama dengan ritel, pedagang pasar, di Pasar Baru, Pasar Tanah Abang, sekarang enggak, jadi kami jembatani  dengan pembeli,” tutup Nandi. 

Adapun produk-produk yang dilelang pihaknya meliputi produk tekstil seperti gamis, ataupun kaos yang sebelumnya biasa dipesan dalam jumlah yang banyak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Widya Islamiati
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper