Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kanselir Jerman: Indonesia Bakal Masuk Klub Iklim Internasional Negara G7

Kanselir Jerman Olaf Scholz menjanjikan bahwa Indonesia akan masuk klub iklim internasional negara G7.
Kanselir Jerman Olaf Scholz/ Bloomberg
Kanselir Jerman Olaf Scholz/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Kanselir Jerman Olaf Scholz mengabarkan bahwa Indonesia akan bergabung dengan klub iklim internasional yang dibentuk oleh negara-negara G7. Klub yang didirikan pada tahun lalu ini diketahui berfokus dalam mengatasi pemanasan global di dunia.   

Dikutip dari Bloomberg, Senin (17/4/2023), masuknya Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara akan menambah bobot klub dalam mengoordinasikan aturan global tentang masalah iklim dan menghindari perselisihan perdagangan atas tarif hijau.  

Scholz mengatakan Indonesia akan menerima beberapa miliar euro pada tahun-tahun mendatang dari negara maju dan investor swasta guna mempercepat peralihan dari bahan bakar fosil. 

Dia juga menyampaikan bahwa Jerman berkeinginan mendukung agenda iklim secara ambisius. Hal tersebut berkaitan dengan rencana pembangunan produksi energi terbarukan dan mengakhiri ketergantungan pada gas alam Rusia. 

Oleh sebab itu, Kanselir Jerman ini terus berupaya mendorong negara lain untuk mempercepat dekarbonisasi, sekaligus menciptakan lebih banyak peluang bagi perusahaan Eropa untuk mendapatkan keuntungan dari transformasi ekonomi global. 

Dia pun meminta para pemimpin Eropa untuk mempercepat pembicaraan perdagangan dengan negara-negara lain, termasuk Indonesia, India dan Meksiko.

Sementara itu, dalam pertemuan Menteri Energi dan Lingkungan G7 di Sapporo, Jepang, pekan lalu, negara-negara G7 sepakat untuk mempercepat penghentian penggunaan bahan bakar fosil sebagai bagian dari transisi energi. 

Menteri Energi Perancis Agnès Pannier-Runacher mengatakan bahwa para menteri sedang menegosiasikan komunike bersama yang menguraikan dukungan dari ekonomi paling maju di dunia untuk transisi energi global.  

“Untuk pertama kalinya kami memutuskan mempercepat penghapusan semua bahan bakar fosil secara bertahap. G7 juga mengatakan bahwa seharusnya tidak ada lagi pembangkit listrik tenaga batu bara baru,” katanya dilansir Bloomberg

Blok yang berisi Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) tersebut memosisikan sebagai pemimpin dalam misi global untuk mewujudkan dekarbonisasi.

Tak cuma itu, G7 juga menyerukan percepatan pemasangan energi terbarukan, yang bertujuan melipatgandakan kapasitas matahari dan meningkatkan pembangkitan angin lepas pantai tujuh kali lipat dari level 2021 di seluruh negara pada akhir dekade ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper