Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daging Kerbau Impor Mulai Disebar ke Ritel, Segini Harganya

Pemerintah mulai menyalurkan daging kerbau beku impor sebanyak 18.000 ton ke pasar-pasar baik tradisional maupun ritel modern.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, usai menghadiri Peluncuran Mobil Logistik Pangan bersama Foodbank of Indonesia (FOI) di Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (10/1/2023) - BISNIS/Ni Luh Angela.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, usai menghadiri Peluncuran Mobil Logistik Pangan bersama Foodbank of Indonesia (FOI) di Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (10/1/2023) - BISNIS/Ni Luh Angela.

Bisnis.com, Jakarta – Pemerintah mulai menyalurkan daging kerbau beku impor sebanyak 18.000 ton ke pasar-pasar baik tradisional maupun ritel modern untuk mengantisipasi adanya lonjakan permintaan menjelang Hari Raya Idulfitri 2023.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengatakan, masyarakat kini bisa memilih alternatif daging sesuai kebutuhan. Menurutnya, kedatangan daging impor tersebut akan berdampak pada harga daging yang tidak gampang berfluktuasi.

"Kita beri pilihan ke masyarakat kalau mau hot meat atau daging segar, itu bisa ke pasar tradisional harganya lebih tinggi. Kemudian ada daging sapi Brasil dan satunya lagi daging kerbau. Ini yang paling murah dan ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo agar harganya Rp80.000 per kg di konsumen," kata Arief saat melakukan pemantauan distribusi daging kerbau di ritel modern, di kawasan Bangka Jakarta Selatan, Jumat (14/04/2023).

Dia mengatakan, daging kerbau tersebut disalurkan melalui pasar tradisional dan juga ritel-ritel modern, sehingga menjangkau masyarakat secara lebih luas.

"Kita mendekatkan kepada konsumen dan mendapat harga murah per kg Rp80.000 karena ini langsung dari Bulog ke retail. Kita pangkas. Kita harapkan demikian karena Bulog belinya murah harus sampai ke konsumen juga murah," ujar Arief.  

Tidak hanya ke ritel modern, distribusi daging kerbau ini juga akan menjangkau pasar tradisional dengan pengawasan distribusi yang dilakukan oleh satgas pangan untuk mengawasi agar tidak ada penjualan di luar ketentuan harga tersebut dan menindak tegas pedagang atau pelaku usaha yang melanggar.

Arief memastikan masyarakat dapat memperoleh daging yang relatif murah untuk menopang kebutuhan menjelang lebaran. Dia juga menekankan bahwa pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan dengan menghitung ketersediaan dan kebutuhan satu tahun ke depan.

"Jadi kalau dulu mau pengadaan itu relatif lama, sekarang tinggal atur bagaimana datangnya. Jadi kalau harga hari ini baik, itu karena kerja keras seluruh stakeholder terkait. Kita melakukan monitoring dan checklist mengenai perencanaan kebutuhan pangan nasional," ujar Arief.

Arief juga mengatakan bahwa produksi pangan dari dalam negeri tetap diprioritaskan. Impor pangan yang dilakukan hanya dalam rangka mengisi cadangan pangan.   

"Sebelum ke depan terjadi sesuatu pemerintah harus punya Cadangan Pangan Pemerintah, karena itu terbit Perpes 125 tahun 2022. Misalnya ke depan akan ada potensi El Nino sebagaimana dilansir BMKG. Kalau kita sudah tahu ke depan akan ada El Nino, kita gak perlu nabrak, karena itu, kita harus siapkan tambahan cadangan dari luar. Ini keputusan pahit, tapi harus dijalankan," tegas Arief.  

Menurutnya, hal serupa juga dilakukan pada komoditas daging. Dia mengatakan, saat nanti produksi lokal sudah lebih baik, maka impor harus dikurangi.

"Jadi semangat kita semua sama. Bukan impor terus,” ujarnya.

Sebelumnya, Perum Bulog telah merealisasikan impor daging kerbau dari India sebanyak 18.000 ton yang tiba, Rabu (12/4/2023). Pemerintah sendiri menugaskan Bulog untuk mengimpor daging kerbau sebanyak 100.000 ton sepanjang tahun 2023 untuk menjaga stok dan stabilisasi harga daging di dalam negeri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper