Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jalur Pantura Tak Pernah Beres, Meski Telan Anggaran Rp6,5 Triliun

Jalur Pantura tak pernah beres meski telah menelan anggaran sebanyak Rp6,5 triliun selama 6 tahun terakhir.
Ilustrasi - Kondisi jalur arteri pantai utara dari Semarang menuju Pekalongan pada Sabtu (8/9/2019) pukul 15.50 WIB terpantau ramai lancar di kedua jalurnya./Bisnis-Tim Jelajah Jawa Bali 2019
Ilustrasi - Kondisi jalur arteri pantai utara dari Semarang menuju Pekalongan pada Sabtu (8/9/2019) pukul 15.50 WIB terpantau ramai lancar di kedua jalurnya./Bisnis-Tim Jelajah Jawa Bali 2019

Bisnis.com, JAKARTA - Jalur Pantura Jawa, yang telah menelan anggaran sebanyak Rp6,5 triliun selama 6 tahun terakhir, nyatanya tak pernah beres. Jalur favorit mudik Lebaran tersebut secara rutin mengalami kerusakan di sejumlah titik akibat sejumlah faktor.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa menelan anggaran sekitar Rp1 triliun hingga Rp1,3 triliun per tahun demi menjaga kemantapan jalan.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian, mengatakan jalan yang membentang dari Merak hingga ke Banyuwangi itu mendapatkan alokasi anggaran senilai Rp1,3 triliun pada 2023.

“Dalam 6 tahun terakhir, kami laporkan anggaran kita di Pantura sekitar Rp6,5 triliun,” kata Hedy dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR, Rabu (12/4/2023).

Dia menambahkan jalur Pantura yang memiliki total panjang 1.716 kilometer tersebut memiliki rata-rata kondisi kemantapan sebesar 96 persen. Artinya, masih ada 4 persen atau sepanjang 70 km jalan yang rusak.

Selain itu, lanjutnya, kondisi kemantapan Jalur Pantura di setiap provinsi juga berbeda-beda. Jalur Pantura di Provinsi Banten tercatat pada level 96,1 persen, Jawa Barat 99,4 persen, Jawa Tengah 89 pesen, dan Jawa Timur 97,6 persen.

Hedy menjelaskan telah terjadi penurunan kondisi kemantapan jalan di Banten yang pernah mencapai puncaknya, yakni 98,99 persen pada 2019.

Hal serupa juga terjadi di Jawa Tengah akibat masalah banjir yang belum bisa diatasi. Kondisi ini menyebabkan penurunan kondisi kemantapan jalan yang terparah.

Kementerian PUPR telah menyiapkan anggaran sebesar Rp137 miliar untuk mengoptimalkan kemantapan Jalur Pantura di Banten, Jawa Barat sebesar Rp302 miliar, dan Jawa Timur Rp438 miliar. Khusus Jawa Tengah sebesar Rp543 miliar, merupakan alokasi yang tertinggi selama 6 tahun terakhir.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, Kementerian PUPR menginstruksikan seluruh pekerjaan konstruksi yang ada di jalan nasional untuk dapat diselesaikan dan berhenti pada H-10 Lebaran 2023.

Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S Atmawidjaja, menjelaskan, saat ini kondisi jalan nasional di Pulau Jawa sepanjang 4.858 kilometer (km) adalah 92 persen mantap.

"Pada seluruh jalan nasional H-10 kita lakukan penghentian pekerjaan. Tidak boleh ada alat berat, tidak ada lubang, dan rumput pada bahu dan median bersih. Sementara untuk Jalur Pantura, perbaikan jalan berlubang ditargetkan selesai H-14 sebelum Lebaran," kata Endra melalui keterangan resminya, Jumat (7/4/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper