Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bangun Pabrik Baru di Karawang, INKP Butuh Dana US$3,63 M

INKP akan membangun pabrik baru yang fokus memproduksi kertas industri dengan kapasitas 3,9 juta ton per tahun di Karawang, Jawa Barat.
Aktivitas di pabrik kertas PT Indah Kiat and Pulp Paper di Serang, Banten./indakiat
Aktivitas di pabrik kertas PT Indah Kiat and Pulp Paper di Serang, Banten./indakiat

Bisnis.com, JAKARTA – PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) berencana menambah kapasitas produksi untuk produk kertas kemasan dengan membangun pabrik baru berkapasitas 3,9 juta ton per tahun di Karawang, Jawa Barat.

“Perseroan merencanakan untuk membangun fasilitas produksi [pabrik] di Karawang yang akan memproduksi kertas industri dengan kapasitas 3,9 juta ton per tahun,” tulis INKP dikutip dari keterbukaan informasi di BEI pada Kamis (6/4/2023).

Sebanyak 3,9 juta ton kertas tersebut terdiri dari 3 juta industrial white paper dan 900 ribu industrial brown paper. Dengan penambahan kapasitas ini, menjadikan total kapasitas sebesar 6,1 juta ton per tahun dari semula sebesar 2,2 juta ton per tahun.

INKP menyebut Investasi yang direncanakan untuk pembangunan pabrik baru ini akan menghabiskan dana investasi sebesar US$3,63 miliar atau setara dengan Rp54,3 triliun (dengan kurs Rp14.949) yang terdiri dari tanah, bangunan serta mesin peralatan. 

Pabrik akan dibangun di lahan 350,5 Ha dengan bangunan seluas 201,1 Ha dan area hijau 149,4 Ha milik PT Paramacipta Intinusa dan PT Persada Kharisma Perdana yang merupakan perusahaan terafiliasi dengan INKP.

INKP menuturkan pembangunan pabrik ini dilakukan lantaran proyeksi permintaan yang akan terus meningkat pada tahun 2023 seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan pelonggaran mobilitas.

“Sejalan dengan perkembangan usahanya, untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan yang akan datang terhadap produk-produk Perseroan, terutama produk kertas industri,” tulis INKP.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan IV/2022, tercatat 5,01 persen (year on year/yoy), di tengah pertumbuhan ekonomi global yang dalam tren melambat. 

“Ke depan, pertumbuhan ekonomi 2023 diperkirakan tetap kuat pada kisaran 4,5-5,3 persen, didorong oleh peningkatan permintaan domestik, baik konsumsi rumah tangga maupun investasi lantaran naiknya mobilitas masyarakat membaiknya prospek bisnis, meningkatnya aliran masuk Penanaman Modal Asing (PMA), serta berlanjutnya penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN),” tambah INKP.

Secara keseluruhan, hasil produksi INKP sendiri pada tahun 2022 lalu memenuhi 45 persen kebutuhan domestik dan sebesar 55 persen lainnya diekspor ke negara-negara di Asia, Amerika, Eropa, Timur Tengah, Afrika, serta Australia.

Tahun lalu, INKP memproduksi kertas industri atau kemasan sebesar 2,2 juta ton, 3,1 juta ton bubur kertas atau pulp, 1,6 juta kertas budaya serta 108 ribu ton tisu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Widya Islamiati
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper