Bisnis.com, JAKARTA - Industri kertas dan barang dari kertas, percetakan, dan reproduksi media rekaman mengalami pertumbuhan pada kuartal III/2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga konstan (ADHK) industri ini sebesar Rp20,55 triliun.
Dataindonesia menyebut, angka tersebut telah meningkat 6,58 persen jika dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) sebesar Rp19,28 triliun.
Peningkatan kinerja ini, didukung oleh permintaan yang masih cukup tinggi. Selain itu, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika mengatakan, peluang investasi di industri ini cukup baik.
Meskipun sebelumnya, kinerja industri kertas sempat tertekan sejak kuartal III/2020 hingga kuartal III/2021. Hingga kemudian berbalik arah dan konsisten menguat sejak kuartal IV/2021 hingga kuartal III/2022.
Sebagai contoh, industri kertas dapat mengolah dissolving pulp menjadi viscose rayon sebagai bahan baku untuk industri tekstil dan produk tekstil.
Adapun, industri kertas merupakan salah satu subsektor dari industri pengolahan. Pada kuartal III/2022, industri kertas berkontribusi 3,39% terhadap PDB industri pengolahan.
Baca Juga
Berdasarkan catatan Bisnis.com, pada kuartal I/2022, berdasarkan subsektor industri pengolahan, peningkatan terjadi pada mayoritas subsektor, dipimpin oleh subsektor Kertas dan Barang Cetakan yang mencapai 56,36 persen.
Sebelumnya, sepanjang tahun 2021 lalu, kinerja ekspor industri pulp dan kertas mencatatkan nilai sebesar US$7,5 miliar atau berkontribusi 6,22 persen terhadap ekspor nonmigas, yang juga setara menyumbang 3,84 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas.