Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Susut 6,15 Persen, ICP Minyak Mentah Maret 2023 Jadi US$74,59 per Barel

Penetapan itu tercantum dalam  Keputusan Menteri ESDM Nomor 131.K/MG.03/DJM/2023 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Maret 2023 tanggal 3 April 2023. 
Harga minyak mentah Indonesia turun./JIBI
Harga minyak mentah Indonesia turun./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menetapkan harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau Indonesia crude price (ICP) Maret 2023 sebesar US$74,59 per barel atau turun 6,15 persen dari posisi bulan sebelumnya di level US$74,59 per barel.

Penetapan itu tercantum dalam  Keputusan Menteri ESDM Nomor 131.K/MG.03/DJM/2023 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Maret 2023 tanggal 3 April 2023. 

Tim Harga Minyak Mentah Indonesia menerangkan penurunan ICP itu dipengaruhi oleh kekhawatiran pasar atas kondisi ekonomi global khusus yang dipengaruhi penutupan Silicon Valley Bank pada 10 Maret 2023 lalu. 

Seperti diketahui, penutupan bank itu menjadi kegagalan sistem perbankan terbesar di Amerika Serikat yang disebabkan karena penarikan dana besar-besaran oleh nasabah, meningkatkan ketidakpastian terkait dengan inflasi, suku bunga dan aktivitas ekonomi yang terdampak pada konsumsi minyak dan investasi global. 

“Selain itu, kekhawatiran para pelaku pasar seiring inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan, meningkatkan kekhawatiran akan kenaikan suku bunga, penguatan nilai tukar dolar dan perlambatan aktivitas ekonomi, serta berujung pada turunnya permintaan minyak mentah,” lapor Tim Harga Minyak Mentah dikutip dari siaran pers, Selasa (4/4/2023). 

Penurunan harga  juga terkait permintaan minyak mentah dunia:

  • IEA dalam Laporan bulan Maret 2023 menyampaikan throughputkilang global mencapai titik terendah pada bulan Februari 2023 di angka 81,1 juta barel per hari karena seasonal maintenance di AS dan beberapa negara lainnya.
  • Turunnya impor feedstock kilang-kilang independen China sebesar 8,9 persen dari bulan sebelumnya menjadi 3,97 juta barel per hari, serta turunnya oil throughput kilang di Jepang, Taiwan, Singapura dan Korea Selatan.
  • Departemen Energi AS menyatakan waktu yang dibutuhkan untuk mengisi ulang cadangan minyak strategis AS (SPR) dapat memakan waktu beberapa tahun. Hal ini menimbulkan kekhawatiran pasar tentang potensi oversupply, terutama terkait rencana AS untuk kembali melepas 26 juta barel minyak dari SPR. 

Selanjutnya terkait pasokan minyak mentah dunia:

  • IEA dalam Laporan bulan Maret 2023 menyampaikan bahwa pasokan minyak mentah dunia melonjak naik sebesar 830 ribu bopd di bulan Februari 2023 menjadi 101,5 juta barel per hari, antara lain disebabkan peningkatan produksi di AS dan Kanada. Diperkirakan pertumbuhan pasokan minyak mentah negara-negara Non OPEC akan mencapai 1,6 juta barel per hari di tahun 2023.
  • OPEC melalui Laporan bulan Maret 2023, menyampaikan peningkatan proyeksi produksi minyak mentah Non-OPEC di tahun 2023 sebesar 200 ribu barel per hari dibandingkan proyeksi pada bulan sebelumnya, menjadi 67,20 juta barel per hari.
  • Berdasarkan Laporan Mingguan EIA (U.S. Energy Information Administration) bulan Maret 2023, AS mencetak rekor baru untuk ekspor produk minyak. Ekspor produk minyak AS mencapai rata-rata 5,97 juta barel per hari didorong oleh peningkatan ekspor distillate sebesar 18 persen atau  193 ribu barel per hari. 

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga  dipengaruhi oleh kekhawatiran pasar atas pemulihan permintaan minyak China seiring Pemerintah China menetapkan target GDP yang moderat, lebih rendah dari perkiraan para ekonom.  

“Penurunan konsumsi produk gasoline hingga 7.51% dan produk gasoil hingga 0,34 persen di China yang mengakibatkan penurunan harga jual produk minyak bumi di China,” demikian dikutip dari exsum Tm Harga Minyak Mentah Indonesia.

Perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada bulan Maret 2023 dibandingkan bulan Februari 2023, selengkapnya sebagai berikut:

  • Dated Brent turun sebesar US$3,93 per barel dari US$82,49 per barel menjadi US$78,56 per barel.
  • WTI (Nymex) turun sebesar US$3,49 per barel dari US$76,86 per barel  menjadi US$73,37 per barel.
  • Brent (ICE) turun sebesar US$4,33 per barel  dari US$83,54 per barel  menjadi US$79,21 per barel.
  • Basket OPEC turun sebesar US$3,42 per barel  dari US$81,88 per barel menjadi US$78,46 per barel. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper