Bisnis.com, JAKARTA – Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) memproyeksikan pertumbuhan jumlah penumpang selama masa mudik Lebaran 2023 dapat mencapai hingga 20 persen.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, perseroan melihat potensi peningkatan trafik penumpang di kisaran 15 persen-20 persen dibandingkan dengan periode awal tahun.
Meski demikian, menurutnya, jumlah tersebut akan terus berkembang sejalan dengan tren perjalanan masyarakat mendekati hari raya mendatang.
“Kami akan terus memantau pergerakan masyarakat guna memastikan kesiapan sarana prasarana layanan penerbangan dapat terpenuhi dengan optimal,” kata Irfan dikutip dari keterangan resminya, Senin (3/4/2023).
Irfan melanjutkan, GIAA juga akan menyambut peak season Lebaran 2023 ini dengan secara berkala memonitor dan mengantisipasi adanya kebutuhan extra flight yang nantinya akan disiapkan menyesuaikan dengan pergerakan masyarakat jelang hari raya.
Adapun, GIAA dan entitas anaknya, Citilink Indonesia menyiapkan sedikitnya 1,2 juta kursi penerbangan selama masa angkutan Lebaran 2023. Komposisi ketersediaan kursi Garuda Group tersebut terdiri atas sedikitnya 518.856 kursi yang akan disediakan oleh Garuda Indonesia dengan mengoperasikan sejumlah pesawat wide-body, di antaranya Airbus A330-900, Airbus A330-300, dan Boeing 777-300ER.
Baca Juga
Sementara itu, Citilink akan mempersiapkan 722.080 kursi yang akan dilayani dengan pesawat Airbus A320-200.
Irfan mengatakan, kapasitas kursi Garuda Indonesia akan dioptimalkan di sejumlah rute-rute yang memiliki high demand, di antaranya Jakarta - Padang, Jakarta - Semarang, Jakarta - Solo, Jakarta - Yogyakarta, Jakarta – Denpasar. Langkah tersebut turut diselaraskan dengan peningkatan frekuensi penerbangan internasional untuk tujuan Singapura, Amsterdam, Seoul hingga Bangkok.
Adapun, GIAA memproyeksikan puncak arus mudik akan berlangsung pada 20 April 2023 atau H-2 dan puncak arus balik akan terjadi pada 26 April 2023 atau H+4 baik untuk rute domestik maupun internasional.
“Kami tentunya akan terus memantau perkembangan pergerakan penumpang dan menyiapkan berbagai langkah antisipatif jika terdapat peningkatan pergerakan penumpang pada periode tersebut,” pungkasnya.