Bisnis.com, YOGYAKARTA — PT Agincourt Resources berencana menurunkan volume produksi emas pada 2023 guna mewujudkan prinsip penambangan berkelanjutan.
Wakil Presiden Direktur PT Agincourt Resources Ruli Tanio mengatakan, pada tahun ini, pihaknya menargetkan 200 ribu ounces produksi emas dari Tambang Emas Martabe di Tapanuli, Sumatera Utara. Angka tersebut lebih rendah dari realisasi produksi 2022 yang mencapai 286 ribu ounces.
“Tahun ini kami mencoba di angka 200-an ribuan ounces, menurun dari tahun lalu sekitar 286 ribu ounces,” ujarnya ditemui di Hotel Alana, Yogyakarta dikutip Senin (3/4/2023).
Dia mengungkap, penurunan laju produksi emas dari Tambang Martabe diharapkan dapat meningkatkan kualitas dari beberapa aspek lainnya, seperti pelatihan staf, standard operating procedure (SOP), dan lain-lain.
Kendati demikian, Ruli optimistis bahwa PT Agincourt Resources masih memiliki untuk memperoleh laba bersih yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan satu tahun sebelumnya.
Menurutnya, pergerakan harga emas yang diprediksikan akan lebih baik pada tahun ini membuat pihaknya bisa mencapai target finansial meski laju produksi menurun.
Baca Juga
Adapun, dirinya menyebut bahwa capain produksi emas di Tambang Martabe hingga saat ini masih sesuai ekspektasi yang diharapkan oleh Agincourt.
Sepanjang kuartal I-2023, Tambang Martabe mampu memproduksi sebanyak 50 ribu ounces emas atau sekitar 2,5 persen dari target produksi tahun ini.
“Saat ini harga komoditi emas sedang bagus. Kami optimis tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu. Untuk harga mungkin dikisaran US$1.800 per ounces,” sambungnya.