Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

107.900 Ton Gula Impor dari ID FOOD Mulai Masuk Sebelum Lebaran

ID Food siap mengimpor gula 107.900 ton mulai masuk Indonesia sebelum Lebaran.
Alat khusus pengangkat mengatur tumpukan karung berisi gula rafinasi di salah satu pabrik di Makassar, Sulsel, beberapa waktu lalu./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Alat khusus pengangkat mengatur tumpukan karung berisi gula rafinasi di salah satu pabrik di Makassar, Sulsel, beberapa waktu lalu./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – BUMN Holding Pangan, ID FOOD, mulai menyiapkan impor gula kristal putih (GKP) 32.500 ton, bagian dari penugasan pemerintah periode 2023 dengan total 107.900 ton sebelum Lebaran

Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD Frans Marganda Tambunan menjelaskan bahwa kedatangan GKP ini akan secara bertahap sampai Mei 2023.

Harapannya mampu menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga pangan gula kala Ramada, jelang Idul Fitri, sampai hari-hari besar keagamaan nasional (HBKN) lain di 2023.

“Realisasi penugasan gula ini diharapkan dapat menjaga harga gula sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, target kami sebelum HBKN 2023 selesai, akan ada kedatangan lagi GKP sekitar 40.000 ton,” ujarnya dalam agenda bongkar muat gula perdana di Tanjung Priok, Sabtu (1/4/2023).

Pengadaan gula periode 2023 ini akan terlaksana di beberapa titik wilayah kedatangan, perdana di Tanjung Priok Jakarta, berikutnya ada kedatangan di titik pelabuhan Tanjung Perak, dan Medan.

Turut hadir, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan pengadaan gula dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Terlebih, berdasarkan perhitungan Neraca Komoditas Pangan Tahun 2023 dari kebutuhan nasional 3,4 juta ton, diperkirakan produksi nasional mencapai 2,6 juta ton, sementara masih terdapat carry over dari tahun 2022 sebesar 1,1 juta ton sehingga masih diperlukan pengadaan 900 ribu ton agar di akhir tahun masih terdapat stok 1,2 juta ton.

NFA juga menugaskan BUMN Pangan seperti ID FOOD untuk membeli gula petani. Arief menyebut harga kesepakatan terakhir sebesar Rp 11.500/kg, namun ia mengatakan akan melakukan peninjauan bersama asosiasi petani tebu rakyat sebagai pertimbangan guna mendapatkan harga yang tepat. 

“Karena perintah Bapak Presiden Jokowi harga itu harus wajar di tingkat petani, penggiling, dan konsumen. BUMN sebagai offtaker dari produksi petani dan peternak,” ucap Arief.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Budi Santoso mengatakan pengadaan gula dilakukan karena adanya kebutuhan nasional. Hal ini juga berdasarkan hasil rakortas neraca komoditas.

Kegiatan bongkar muat gula turut disaksikan Keasdepan Industri Pangan dan Pupuk Kementerian BUMN Zuryati Simbolon, jajaran Direksi BUMN ID FOOD, jajaran Badan Pangan Nasional, Direksi anak perusahaan ID FOOD, di antaranya PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan PT BGR Logistik Indonesia. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper