Bisnis.com, JAKARTA – Batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 berdampak pada sektor pariwisata yang menimbulkan kerugian langsung hingga Rp3,7 triliun. Pemerintah akan menggantinya dengan agenda besar baru guna meminimalisir kerugian itu.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebu kini pihaknya tengah mencari jalan agar kerugian sektor pariwisata yang akibat batalnya U-20 digelar bisa diminimalisir.
Salah satu cara yang tepat untuk mengurangi kerugian tersebut menurutnya adalah dengan mengadakan acara-acara besar yang bisa mengundang kunjungan wisatawan.
“Kita harus carikan bagaimana jalannya agar kerugiannya tidak maksimal, tapi akan kita coba pelajari, kemungkinan akan ada event-event pengganti, kita diskusikan dengan tim kami dari deputi bidang penyelenggaraan kegiatan,” kata Sandiaga saat ditemui usai meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus Lido, di Bogor, Jawa Barat pada Jumat (31/3/2023).
Dia menuturkan, sebelumnya hotel-hotel yang berada di sekitar tempat gelaran Piala Dunia U-20 diadakan sudah penuh dipesan. Pembatalan akan membuat hotel-hotel tersebut kebanjiran pembatalan pemesanan.
Sandiaga mengaku sangat menyayangkan pembatalan ini harus diterima oleh Indonesia, yang beberapa waktu lalu banyak disorot akibat suksesnya gelaran G20 di Bali.
Baca Juga
Terlebih dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean di Kamboja pada November 2022, Indonesia mendapatkan mandat untuk memegang Chairmanship Asean 2023 bertema Asean Matter: Epicentrum of Growth, periode Chairman Indonesia di Asean telah dimulai sejak 1 Januari 2023 dan berakhir pada 31 Desember mendatang.
“Yang sangat saya khawatirkan adalah reputasi jangka panjang dan jangka menengah itu yang sangat kita harus jaga, jangan sampai indonesia yang selama ini sukses G20, terus banyak sekali event, tahun ini juga keketuaan Asean,” tutur Sandiaga.
Dikatakan, kerugian Rp3,7 miliar menurut perhitungan pihaknya adalah kerugian langsung. Sementara, belum diketahui dampak atau kerugian jangka panjang yang akan ditimbulkan oleh hal ini.
Diberitakan sebelumnya, Sandiaga menaksir nilai kerugian akibat pembatalan Indonesia sebagai penyelenggara Piala Dunia U-20 mencapai Rp3,7 triliun. Keputusan FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U20 berbuntut panjang.
Tak hanya memupus mimpi punggawa Garuda Muda, batalnya Piala Dunia U20 pun memicu kerugian bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi (parekraf).
Sandi mengatakan kerugian tersebut merujuk pembiayaan mulai dari renovasi seluruh stadion yang akan digunakan sebagai venue Piala Dunia U20 senilai lebih dari Rp500 miliar.