Bisnis.com, JAKARTA - Bank of Canada mengatakan siap untuk memberikan dukungan jika sistem perbankan berada di bawah tekanan berat.
Namun, Bank of Canada hanya akan menawarkan likuiditas yang luar biasa dalam kasus-kasus yang ekstrim dan di saat yang bersamaan berusaha untuk mengurangi moral hazard.
Deputi Gubernur Bank of Canada Toni Gravelle mengatakan dalam pidatonya bahwa program pengetatan kuantitatif bank sentral akan berjalan pada paruh pertama tahun 2025.
Kebrangkutan Silicon Valley Bank (SVB), Signature Bank, dan diikuti oleh penyelamatan Credit Suisse, mendorong para gubernur bank sentral untuk memantau dengan cermat potensi tekanan perbankan yang berpotensi memicu krisis kredit.
“Dengan mandat Bank Dunia untuk mempromosikan stabilitas sistem keuangan, berarti kami siap untuk bertindak jika terjadi tekanan pasar yang parah dan memberikan dukungan likuiditas pada sistem keuangan," ujar Gravelle seperti dikutip dari Reuters, Kamis (30/3/2023).
Gravelle kemudian juga menunjuk pada krisis keuangan 2008-2009 dan permulaan pandemi Covid-19 sebagai contoh intervensi bank di masa lalu. Namun, Gravelle juga mengatakan bahwa ada juga pelajaran yang diambil yang akan dibahas di masa depan.
Baca Juga
Gravelle juga mengatakan bahwa jika perlu turun tangan kembali, maka bank sentral akan memperhatikan mitigasi moral hazard atau bahaya moral. Bahaya moral sendiri adalah ketika investor merasa bahwa mereka dapat mengambil risiko yang tidak biasa tanpa menanggung konsekuensi jika terjadi kesalahan.
Nantinya, Gravelle mengatakan bahwa penetapan harga penalti yang akan membuat program menjadi tidak menarik setelah kondisi keuangan membaik, akan dibangun ke dalam tindakan luar biasa di masa depan. Tindakan ini hanya akan diambil dalam situasi pasar yang ekstrem, ketika seluruh sistem keuangan menghadapi kendala pendanaan.
Jika meninjau keadaan saat ini, tekanan perbankan di Amerika Serikat tampak terkendali. Regulator Perbankan AS, pada hari Senin juga mengatakan bahwa akan berencana untuk memberi tahu Kongres, bahwa sistem keuangan keseluruhan berada dalam pijakan yang kokoh, walaupun baru-baru ini terjadi kegagalan bank.
Gravelle mengatakan bahwa jika ada krisis besar lain yang tidak dapat diatasi bank dengan alat daruratnya, mungkin kita akan berada di situasi darurat dan mungkin menggunakan pembelian obligasi Pemerintah Kanada dalam skala besar.
Dalam meninjau kembali manajemen langkah-langkah yang luar biasa selama pandemi, Gravell mengatakan bahwa bank sentral akan berusaha untuk mengkomunikasikan program pelonggaran kuantitatifnya dengan lebih baik kepada publik, yakni membedakan antara pembelian aset untuk fungsi pasar dan untuk kebijakan moneter.
Diketahui bahwa Bank of Canada telah membiarkan obligasi yang dibelinya selama program pelonggaran kuantitatif bergulir dari neraca selama sekitar satu tahun.
Gravell kemudian mengatakan bahwa pada puncaknya, bank sentral memiliki C$440 miliar obligasi pemerintah, dan sekarang memiliki sekitar C$200 miliar. QT atau istilah yang biasa disebut pengetatan kuantitatif (Quantitative Tightening), akan dihentikan ketika kepemilikan obligasi berada di kisaran C$20 miliar hingga C$60 miliar.