Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Cara Kerja Hybrid Pukul Kinerja Ritel Perkantoran

Para pelaku usaha ritel di kawasan perkantoran terpukul akibat tren pola kerja hybrid. Sewa properti komersial pun menurun.
Work from home/ilustrasi
Work from home/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA- Peritel makanan dan minuman (Food and Beverage/F&B) yang berlokasi di perkantoran ikut terdampak okupansi rendah yang masih terjadi pada perkantoran di Jakarta. 

Head of Retail Services Colliers Indonesia, Sander Halsema mengatakan meski kinerja ritel cukup memperlihatkan kondisi yang positif pasca pandemi Covid-19, namun ritel di perkantoran belum menguat signifikan. 

"Tetap menjadi jenis lokasi yang lebih menantang bagi banyak peritel (F&B) karena mereka hanya dapat beroperasi 5 hari seminggu dengan satu puncak per hari selama jam makan siang," kata Sander kepada Bisnis, dikutip Kamis (30/3/2023). 

Dalam laporan riset terbaru Colliers menunjukkan pengelola tengah kesulitan mencari penyewa ritel yang dapat mengganti gerai F&B yang tutup karena tingkat hunian kantor masih lesu. 

Sebagaimana diketahui, pandemi memicu pergeseran tren dari work form office (WFO) menjadi hybrid working ataupun bekerja dari mana saja. Kondisi ini yang membuat terjadinya kekosongan ruang di gedung-gedung kantor. 

Banyaknya pasokan ruang yang tak terisi semakin bertambah dengan proyek-proyek baru perkantoran yang masuk. Berdasarkan data "Colliers Quarterly Report Q4/2022", pasokan kumulatif meningkat 2 persen (year-on-year/yoy), sedangkan permintaan ruang kantor di Jakarta terkontraksi hingga 127.324 meter persegi. 

Di sisi lain, Sander menerangkan, penting bagi pemilik kantor untuk menyediakan fasilitas yang baik untuk penyewa kantor mereka, oleh karena itu penyediaan ritel yang menarik menjadi stimulus untuk menarik perusahaan.

"Contoh fleksibilitas dari pihak pemilik adalah untuk memberikan masa tenggang yang lebih lama, skema bagi hasil di mana risiko antara pemilik dan pengecer dibagi atau sewa dasar yang lebih rendah untuk tahun awal operasi, misalnya," ujar Sander. 

Adapun, sebagian besar perusahaan kini mulai menerapkan kembali sistem WFO kepada para pekerjanya. Sementara, penyewa ritel masih belum masif memilih perkantoran sebagai wilayah strategis. 

Menurutnya, landlords perlu menemukan cara kreatif untuk menarik gerai F&B baru untuk mengakomodasi karyawan penyewa mereka. Menawarkan persentase struktur sewa pendapatan (daripada sewa tetap) dapat menjadi solusi win-win untuk tuan tanah, penyewa, dan karyawan mereka.

Untuk diketahui, laporan Colliers menunjukkan bahwa tingkat kembali ke kantor untuk karyawan yang bekerja di pusat kota kini telah meningkat menjadi 76 persen dari tingkat pra-pandemi. 

Angka ini jauh melampaui titik terendah pada tahun 2021 sebesar 32 persen. Ini sebanding dengan rata-rata tingkat pengembalian ke kantor sebesar 50,4 persen untuk karyawan di Amerika Serikat yang baru-baru ini dilaporkan oleh Wall Street Journal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper