Bisnis.com, JAKARTA – Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai kereta api (KA) Makassar-Parepare bisa menjadi paradigma baru di dunia perkeretaapian Indonesia saat ini.
Proyek kereta yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini akan melayani konektivitas pada 5 wilayah Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan yaitu Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Kabupaten Barru, Kota Makassar, dan Kota Parepare.
Dari rencana jalur sepanjang 145 kilometer, sebanyak 120 kilometer di antaranya sudah terbangun. Adapun, jalur yang siap dioperasikan adalah sepanjang 80 kilometer dari Stasiun Maros di Makassar hingga Stasiun Garongkong di Kabupaten Barru.
Ketua Forum Transportasi Perkeretaapian dan Angkutan Antarkota MTI Aditya Dwi Laksana mengapresiasi kehadiran KA Makassar-Parepare yang telah dibangun sejak 2015. Dia mengatakan, proyek ini menggambarkan paradigma baru di dunia perkeretaapian Indonesia saat ini.
Salah satu paradigma baru tersebut adalah pembangunan jalur kereta api di luar Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Aditya mengatakan, KA Makassar-Parepare menjadi layanan kereta pertama di wilayah Sulawesi.
“Pengembangan jalur KA di Makassar-Parepare ini pun digarap dengan harapan dapat memeratakan pembangunan, terutama di luar Jawa dan Sumatera,” jelasnya saat dihubungi, Rabu (29/3/2023).
Baca Juga
Selain pembangunan di luar Jawa dan Sumatera, KA Makassar-Parepare juga memasuki paradigma baru karena memiliki lebih dari 1 operator atau multioperator baik untuk sarana kereta maupun prasarana terkait lainnya.
Hal ini berbeda dengan layanan KA di wilayah Jawa dan Sumatera yang umumnya dioperasikan seluruhnya oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI.
Aditya memaparkan, operator perkeretaapian atau sarana KA Makassar-Parepare juga melibatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yakni PT Sulsel Citra Indonesia. Sementara itu, prasarana kereta dioperasikan oleh PT Celebes Railway Indonesia, dengan stasiun dioperasikan oleh Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulawesi Selatan.
“Era multioperator ini sangat bagus karena memberikan kesempatan daerah untuk turut berkiprah dalam perkeretaapian di wilayahnya,” katanya.