Bisnis.com, JAKARTA - Raksasa teknologi China Alibaba Group Holdings mengungkapkan rencana besar perombakan bisnisnya dengan membagi bisnisnya menjadi enam unit terpisah.
Restrukturisasi besar-besaran ini terjadi setelah Jack Ma kembali ke China dan membuat penampilan publik yang langka, dan karena China telah mengisyaratkan bahwa tekanan peraturan terhadap industri internet akan segera berakhir.
Selain itu, Alibaba akan mengeksplorasi penggalangan dana atau pencatatan umum untuk sebagian besar daru unit tersebut. Restrukturisasi ini juga menjadi langkah terbesar dari perusahaan teknologi ini dalam 24 tahun sejarahnya.
Pada pembukaan perdagangan Rabu (29/3/2023), saham Alibaba yang terdaftar di Hong Kong melonjak 15 persen. Diketahui juga di Wall Street semalam, saham Alibaba melonjak hingga 14,26 persen.
Adapun keenam kelompok usaha dari Alibaba tersebut antara lain:
- Cloud Intelligence Group: bisnis cloud dan kecerdasan buatan perusahaan
- Taobao Tmall Commerce Group: platform belanja online Taobao dan Tmall
- Grup Layanan Lokal: layanan pengiriman makanan Alibaba Ele.me serta pemetaannya
- Cainiao Smart Logistics: layanan logistik Alibaba
- Global Digital Commerce Group: termasuk bisnis e-commerce internasional Alibaba seperti AliExpress dan Lazada
- Grup Media dan Hiburan Digital: bisnis streaming dan film Alibaba
Dilansir dari Reuters pada Selasa (29/3/2023) menurut dua sumber yang mengetahui pemikiran perusahaan, grup tersebut telah lama berencana untuk memisahkan unit bisnis individu.
Baca Juga
Perusahaan juga mengatakan bahwa akan mengadakan conference call pada hari Kamis (30/3) untuk membahas rencana ini.
Selain itu, kedua sumber tersebut juga mengatakan bahwa akan ada lima penawaran umum perdana dari unit tersebut. Sedangkan Taobao dan Tmall, yakni penggerak pendapatan inti Alibaba, akan tetap dengan entitas terdaftar saat ini.