Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bapeten Kaji Rencana Pengajuan Izin Pembangkit Nuklir ThorCon Power

Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) tengah mengkaji pengajuan izin pembangunan Thorium Molten Salt Reactor (TMSR) dengan daya 500 megawatt (MW).
PT ThorCon Power Indonesia (PT TPI) bersama dengan  Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menandatangani perencanaan konsultasi pengembangan Thorium Molten Salt Reactor (TMSR) 500 megawatt (MW) di Kantor Bapeten, Jakarta, Selasa (28/3/2023)/Bisnis-Nyoman Ary Wahyudi
PT ThorCon Power Indonesia (PT TPI) bersama dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menandatangani perencanaan konsultasi pengembangan Thorium Molten Salt Reactor (TMSR) 500 megawatt (MW) di Kantor Bapeten, Jakarta, Selasa (28/3/2023)/Bisnis-Nyoman Ary Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) tengah mengkaji sejumlah dokumen yang diajukan PT ThorCon Power Indonesia (PT TPI) sebagai tahap konsultasi pengajuan izin pembangunan Thorium Molten Salt Reactor (TMSR) dengan daya 500 megawatt (MW).

Konsultasi itu menjadi bagian awal dari rencana pengajuan izin pembangunan pembangkit nuklir skala kecil PT TPI dengan nilai investasi mencapai Rp17 triliun.

Plt Kepala Bapeten Sugeng Sumbarjo mengatakan, lembaganya bakal mengevaluasi sejumlah dokumen konsultasi itu untuk menentukan kelayakan investasi dan pengembangan pembangkit reaktor tersebut. Rencanannya, evaluasi dari otoritas lembaga nuklir itu rampung 2 tahun mendatang. 

“Tapaknya dulu akan dievaluasi apakah memenuhi atau tidak, ada gempa, banjir dan demografi di sekitar tapak akan dievaluasi oleh Bapeten,” kata Sugeng dalam acara Executive Meeting Perizinan PLTN di Gedung Bepeten, Jakarta, Selasa (28/3/2023). 

Adapun, sejumlah dokumen yang diajukan PT TPI meliputi rencana induk yang disesuaikan dengan tahapan proses perizinan, peta jalan purwarupa TMSR500, dan fasilitas non-fission test platform (NTP), serta persetujuan desain TMSR500. 

Rencananya, kata Sugeng, pembangkit nuklir skala kecil itu bakal berlokasi di Pulau Kelasa, Bangka Belitung. Pulau itu sekitar 400 kilometer dari Gunung Krakatau, Lampung. Selain potensi gempa yang minim, lokasi itu juga dinilai tepat lantaran insiden kebakaran hutan yang jarang di wilayah tersebut. 

Selepas evaluasi tapak, Bepeten bakal mengawasi izin pembangunan dari pembangkit tersebut hingga masa uji coba nantinya. Adapun, prototipe dari pembangkit yang siap komersial itu ditargetkan selesai pada 2029 mendatang. 

“Tetapi khusus untuk TMSR, commissioning akan dilakukan dalam demo plant, ini yang menentukan bisa menjadi komersial atau tidak [pembangkit nuklir tersebut],” kata dia.

Di sisi lain, dia mengatakan, pemerintah bakal menyelesaikan pembentukan Nuclear Energy Program Implementation Organization (NEPIO) tahun ini. Organisasi non-struktural yang bersifat ad hoc itu diharapkan dapat mempercepat investasi di sektor pembangkit nuklir tersebut mendatang. 

“NEPIO ini akan membuat kebijakan berapa persen energi nuklir masuk ke grid dan di mana saja, kalau seandainya off-take,” kata dia. 

Seperti diberitakan sebelumnya, PT ThorCon Power Indonesia (PT TPI) resmi mengajukan sejumlah dokumen rencana pengembangan dan investasi Thorium Molten Salt Reactor (TMSR) dengan daya 500 megawatt (MW) kepada Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Selasa (28/3/2023).

Pengajuan dokumen itu menjadi bagian dari konsultasi awal sebelum perizinan resmi dibuat PT TPI. Sejumlah dokumen konsultasi awal itu berkaitan dengan rencana induk yang disesuaikan dengan tahapan proses perizinan, peta jalan purwarupa TMSR500 dan fasilitas non-fission test platform (NTP), serta persetujuan desain TMSR500. 

Selepas menerima sejumlah dokumen konsultasi awal itu, Bapeten bakal mengevaluasi kelayakan investasi serta pembangunan TMSR500 selama 2 tahun mendatang untuk dilanjutkan ke dalam perizinan resmi. 

“Investasinya memang Rp17 triliun, tapi kita tidak membangun pembangkit ini di Indonesia kita membangunnya di Korea Selatan, yang dibangun di sini pelabuhan dan fasilitas uji NTP tersebut,” kata Chief Operating Officer PT ThorCon Power Indonesia Bob Effendi di Jakarta, Selasa (28/3/2023). 

Dengan demikian, menurut Bob, sebagian investasi bakal terealisasi di luar negeri untuk pembangunan pembangkit thorium awal dari PT TPI. 

Adapun, pembangunan TMSR500 itu bakal dilakukan di galangan kapal, Korea Selatan. Lokasi itu dipilih untuk mempercepat proses pengerjaan yang ditarget hanya mencapai 1 tahun konstruksi. 

Hanya saja, Bob menegaskan, pihaknya bakal berinvestasi lebih intensif untuk pembangunan pabrik pembangkit thorium di Bangka Belitung selepas perizinan proyek awal ini berhasil.

“Untuk 4 unit hingga 5 unit ke depan itu dibuatnya di Korea Selatan, ke depannya setelah beberapa beroperasi di sini mungkin kita akan bangun pabrik di Indonesia,” kata dia. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper