Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Askolani mengungkapkan kejadian petugas yang mengacak-acak koper Alissa Wahid, anak mantan presiden Gus Dur, menjadi pelajaran bagi jajarannya.
Askolani mengatakan bahwa tugas dari petugas bea cukai di bandara memiliki tanggung jawab besar karena harus menjaga barang yang masuk dan keluar dari Tanah Air.
“Pengalaman lalu jadi lesson learned. Kami punya tugas tanggung jawab yang besar untuk menjaga kegiatan ekspor impor barang termausk barang bawaan penumpang karena kami melindungi domestik juga,” ungkapnya kepada awak media di Bekasi, Selasa (28/3/2023).
Sebagai bentuk reformasi birokrasi di Kementerian Keuangan, dirinya juga menyebutkan bahwa saat ini terus dilakukan perbaikan dari berbagai aspek pelayanan yang ada di bea cukai.
Perbaikan akan terus dilakukan, namun apabila ada petugas yang tidak konsisten, Askolani menegaskan akan memberikan sanski.
“Itu langkah konsisten dua tahun ini kami pembenahan reformasi di bea cukai. Kami laksanakan konsisten dari beebagai aspek mulai pelayanan, pemeriksaan, pengawasan, SDM, dan integritas itu kami lakukan tetapi butuh waktu,” lanjutnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk terus memperbaiki layanan publik, terutama terkait Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai yang kerap disebut-sebut tidak menyenangkan.
Sebut saja kasus yang belum lama viral seperti hadiah piala yang kena pajak ataupun kasus koper milik Alissa Wahid, anak Gus Dur, yang diacak-acak petugas bea cukai pada 2019 silam.
“Kualitas pelayanan publik sering tidak menyenangkan menyangkut pajak dan bea cukai, banyak yang melihat mereka saja banyak khawatir, takut, ngeri. Jadi kami harus terus memperbaiki layanan, konsultasi, pengaduan, dan frontliner,” ungkap Sri Mulyani di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (27/3/2023).
Sementara itu, anak dari mantan presiden ke-4 Abdurrahman Wahid itu mengaku kopernya diacak-acak oleh petugas sepulangnya dari Taiwan.
Setelah kopernya dibuka, petugas pun meminta paspornya. Dirinya pun ditanya soal barang bawaannya yang banyak.
"Suatu ketika saya pulang dari Konferensi di Taiwan. Di Cengkareng, saya diarahkan menuju meja pemeriksaan yang di dalam itu. Mbak petugas nanya: "Kamu pulang kerja ya di Taiwan? Berapa lama kerja di sana? Bawa apa aja? Buka kopernya," tulisnya di Twitter pada Senin (20/3/2023) lalu.
Dari cuitannya, petugas terus menanyakan pertanyaan yang memojokkan dirinya, seolah ia adalah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang membeli banyak oleh-oleh. Mendapat perlakuan itu, Alissa merasa terintimidasi.
Selain itu, dirinya mengungkapkan bahwa perlakuan petugas Bea Cukai yang melayaninya tampak tidak ramah.
“Petugas : "sering ya ke luar negeri?", Saya : "ya. Bisa lihat di paspor, mbak." Dia buka-buka paspor. Petugas : "kok sering ke luar. Kerja apa?", Saya : "LSM", Petugas menengok, tampangnya agak kecut, lalu kembalikan paspor : "Silakan". Saya beberes koper yang udah dia aduk-aduk,” cuitnya.