Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lahan Industri di Bekasi Laris Manis, Sudah 91,2 Hektare Terjual

Jakarta Property Highlight mencatat lahan industri di Bekasi laris manis hingga total 91,2 hektare sudah terjual.
Ilustrasi lahan industri. /jababeka.com
Ilustrasi lahan industri. /jababeka.com

Bisnis.com, JAKARTA – Performa serapan lahan industri di paruh kedua pada 2022 dinilai menguat. Terlebih, penjualan lahan di kawasan industri Bekasi yang terserap hingga 91,2 hektare sepanjang 2022.

Berdasarkan data Jakarta Property Highlight 2H22, sebanyak 75 persen penjualan lahan industri berasal dari koridor Timur Jakarta. Adapun, dalam 4 tahun berturut-turut, Bekasi menjadi penyerap lahan tertinggi atau 44 persen dari total serapan.

Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia, Syarifah Syaukat mengatakan total pasokan lahan industri per semester II/2022 yaitu sebesar 13.808 hektare, mencakup penambahan stok baru di koridor Timur.

“Penutupan tahun 2022 ditandai dengan total penjualan lahan sejumlah 67,4 persen yang merefleksikan optimisme," kata Syarifah, dikutip Senin (27/3/2023).

Serapan lahan terbesar masih di dominasi oleh kawasan Bekasi yang terjual untuk kebutuhan data center dan chemical sebagai sektor yang paling aktif menyerap lahan industri.

"Sektor ini adalah best performer di antara sub sektor lainnya dalam periode yang penuh tantangan dan ketidakpastian beberapa tahun belakangan ini," jelasnya.

Dalam laporan yang sama, total stok kawasan industri sepanjang 2022 meningkat tipis dari ekspansi di koridor Timur dengan total serapan lahan berkisar di 207 hektare.

Dari segi harga jual lahan, Knight Frank mencatat pertumbuhan harga yang stagnan yakni di rerata harga Rp2,9 juta per meter persegi untuk wilayah Bekasi.

Pada tataran regional, publikasi Knight Frank Asia Pasifik memprediksikan bahwa pertumbuhan harga sewa pergudangan atau warehouse akan stabil tahun ini. 

"Posisi pertumbuhan harga pergudangan di Jabodetabek juga tercatat setara dengan pertumbuhan rata-rata di Asia Pasifik, sebesar 2,5 persen," terangnya. 

Namun, sektor industri tetap dinilai prospektif mengingat adanya tren positif pada jumlah lahan terjual dan stabilitas harga, bahkan terdapat peningkatan pada beberapa submarket.

Country Head Knight Frank Indonesia, Willson Kalip mengatakan performa tahunan sektor industri pada 2022 ditutup dengan angka yang relatif baik dan cukup kuat. 

"Hal ini tidak terlepas dari stimulasi yang dikirimkan oleh leading sector, termasuk data center, chemical, electronics, autodrives, dan FMCG yang terus tumbuh dan berkembang dengan fundamental pasar domestik," tandasnya.

Namun, dari sisi pelaku usaha terdapat sentimen yang membuat penjualan lahan pada tahun 2023 akan lesu yakni dengan masuknya tahun politik. Salah satu yang mewanti-wanti sentimen tersebut yaitu PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS), adapun target marketing sales yang dipasang tahun ini sebesar Rp1,8 triliun.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, Head of Investor Relations DMAS Ricardo Arif Dharmawan mengatakan beberapa calon investor memilih untuk melihat perkembangan dari Pemilu 2024. Hal ini yang membuat DMAS menetapkan target yang sama dengan 2022.

“Saya rasa kita harus tetap prudent ya artinya ada potensi pembeli mau lihat-lihat situasi apalagi ini kan mendekati tahun politik ,” ujar Ricardo, beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan average selling price (ASP) atau harga rata-rata jual lahan telah meningkat pada 2022. DMAS mematok harga lahan sebesar Rp2,2 juta sampai Rp2,3 juta pada 2021. Harga ini meningkat menjadi Rp2,6 juta sampai Rp2,7 juta pada 2022.

Adapun harga lahan berpotensi naik meski tidak signifikan pada 2023. Dia menyebut kenaikan harga lahan sekitar 5 persen sampai 10 persen merupakan suatu hal yang wajar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper